Di Akhir Tahun 2020 Sedanau Dan Segeram Mendapat Kado Resmi Menjadi Kawasan Sadar Kerukunan


Keprinews.com
.Natuna-Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti,Meresmikan Laucing Kelurahan Sedanau Sebagai Kawasan Sadar Kerukunan,Di Bunguran Barat Kabupaten Natuna,Yang di dampingi oleh Dandim 0318/Natuna Letkol Arm Asep Ridwan,.SH.M.Bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD),Berdasarkan Surat Keputusan Kemenag Provinsi Kepri No.597 Tahun 2020.Bertempat di Gedung serbaguna Sedanau Kecamatan Bunguran Barat,sekitar pukul 09.20 Wib. 

Yang merupakan kado sepesial akhir tahun 2020,Untuk Sedanau dan juga Desa Segeram yang merupakan Kampung Tua.Karena memiliki kerukunan umat beragama toleran antar semua umat tanpa memandang Ras,Suku dan Agama ,warna kulit kaya dan miskin.Selasa 29/12/2020.


Namum predikat ini bukan hadir begitu saja tapi semua ada mekanisme yang harus dilengkapi di lapangan dan semua itu sudah ada dalam kajian dan penelitian mendalam antara pemerintah daerah bersama kemenag Provinsi Kepulauan Riau,Semua ini menjadi  terwujud dengan kerja sama antar umat beragama yang ada di Sedanau dan Segaram kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna.Toleransi ini harus tetap terjaga karena bukti nyata sikap toleran warga sedanau yang luar biasa saling bahu membahu satu dengan yang lainnya untuk membangun ekonomi masyarakat dengan kerukunan umat."Ungakap Ngesti Yuni Suprapti.


"Kita juga patut berterima kasih kepada Persiden Republik Indonesia yang ke- 4 K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur (Alm) yang telah menyetarakan kerukunan agama di indonesia ini yang mana Tionghoa termasuk salah satu suku yang diakui di indonesia."Terang Ngesti Yuni Suprapti.


Senanda dengan Kepala Kantor Kemenag Natuna Drs H Ahmad Husein.

alhamdulillah"kami hadir disini dalam kegiatan dan penetapan kelurahan Sedanau yang merupakan desa sadar kerukunan di wilayah kabupaten Natuna

ini merupakan program pusat yang telah dilewati dengan serangkaian Kajian dan penelitian"Saya juga melihat hampir seluruh agama yang ada di Sedanau ini saling bantu membantu dan tidak perna ada gesekan antar Umat Agama,dan pada saat hari besar tiba hampir semua agama ikut merayakan salah satu ketika Hari Raya Idul Fitri tiba baik itu Agam Budha dan Nasrani juga ikut merayakan dan saling silatuhrami antar agama yang ada di Kabupaten Natuna,Kecuali Hindu."Ungkap Husein.(Ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA