Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam meninjau langsung kawasan terdampak longsor di sekitar Hotel Crown Vista (ist)
Keprinews, BATAM – Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam yang juga Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, meninjau langsung kawasan terdampak longsor di sekitar Hotel Crown Vista, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, Jumat (11/7).
Peninjauan dilakukan sebagai respons cepat atas kondisi jalan yang rusak dan bergelombang akibat pergeseran tanah yang dipicu oleh hujan deras dalam beberapa hari terakhir. Salah satu titik terdampak terletak di ruas Jalan Gajah Mada, dari arah RS Awal Bros menuju Tiban.
"Kami sengaja turun langsung karena prediksi cuaca ekstrem dari BMKG masih berlanjut. Kami harus memastikan langkah antisipasi di lapangan berjalan dengan baik," ujar Amsakar di lokasi.
Ia menyebutkan, tekanan tanah yang meningkat akibat jenuh air menyebabkan kontur tanah di kawasan tersebut tidak stabil. Kondisi itu bahkan mengakibatkan pipa air pecah dan permukaan jalan mengalami kerusakan cukup serius.
Menindaklanjuti temuan di lapangan, Amsakar memutuskan menghentikan sementara seluruh aktivitas cut and fill di lokasi tersebut. Fokus kerja saat ini dialihkan untuk menstabilkan struktur tanah dan meratakan bagian bawah yang terdorong akibat tekanan air.
"Ini bukan lagi soal pemotongan dan pengurugan tanah, tapi penanganan teknis untuk menghindari dampak lanjutan," katanya.
Selain menghubungi Deputi Pelayanan Umum BP Batam untuk menangani kerusakan pipa, Pemko dan BP Batam juga telah mengirim tim teknis untuk memetakan tekanan tanah dan potensi pergerakan lanjutan.
Amsakar mengungkapkan, dalam waktu dekat, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dijadwalkan turun langsung ke lokasi untuk melakukan kajian teknis menyeluruh.
"Kita butuh data lengkap tentang karakteristik lapisan tanah, agar kebijakan dan tindakan teknis ke depan benar-benar tepat dan efektif," jelasnya.
Pemerintah berharap, seluruh proses penanganan berjalan secara terkoordinasi tanpa tumpang tindih. Amsakar menegaskan, keselamatan warga dan keberlanjutan pembangunan tetap menjadi prioritas utama.
"Pembangunan harus memperhatikan aspek teknis dan keselamatan. Tidak boleh ada kelalaian dalam hal ini," tutupnya.()