Ditpolairud Polda Kepri Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Di Atas Kapal Asing

Konferensi pers pengungkapan Kasus Pencurian di Atas Kapal Asing (ist) 

Keprinews
, Batam – Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Kepri berhasil mengungkap kasus pencurian di atas kapal asing MV Tom Elizabeth yang melintas di Perairan Selat Philip, Kabupaten Karimun, Konferensi pers digelar di Mako Ditpolairud Sekupang, Senin (14/7/2025). 

Kegiatan ini dihadiri Dirpolairud Kombes Pol. Handono Subiakto, S.I.K., S.H., M.H., KSOP Batam M. Takwim Masuku, S.T., M.MT., Kasubdit Gakkum Dirpolairud Polda Kepri, Ps. Kaur Penum Subbid Penmas Bidhumas Polda kepri serta awak media.

Pengungkapan bermula dari laporan International Maritime Bureau (IMB) pada 7 Juli 2025 terkait maraknya pencurian di jalur pelayaran internasional wilayah Kepri.

Tim Ditpolairud langsung bergerak dan berhasil menghentikan sebuah speed boat mencurigakan pada Rabu, 8 Juli 2025, pukul 01.30 WIB di Perairan Batu Cula.

Delapan pelaku yang diamankan masing-masing berinisial S, I, R, RH, Z, SD, MI, dan LA. Mereka berperan sebagai tekong, eksekutor naik ke kapal, serta pengatur tali.

Para pelaku berasal dari berbagai daerah, seperti Selat Nenek, Pulau Akar, Batam, Teluk Bakau, Sumatera Barat, Aceh, dan Medan.

Barang bukti yang disita di antaranya satu speed boat bermesin Yamaha 75PK, satu karung berisi 20 spare part kapal, empat handphone, serta peralatan seperti tang, pisau, obeng, gala pengait, dan kunci inggris.

Hasil interogasi mengungkap bahwa para pelaku telah beraksi sejak tahun 2017. *Dalam satu aksi, mereka meraup hasil penjualan Rp40 juta hingga Rp100 juta*. Nilai aslinya bisa dua kali lipat.

Pengembangan kasus mengarah pada tiga pelaku tambahan, yaitu inisial P, inisial FRM, dan inisial A alias SA. 

Mereka berperan sebagai penampung dan pengirim barang hasil curian ke Jakarta melalui Batam.

Penggeledahan di rumah dan gudang para pelaku menemukan lima dus spare part kapal siap kirim, tiga handphone, empat paket narkotika, senjata rakitan air gun, dua headgun, gerinda listrik, travolta, serta peralatan teknik lainnya.

Adapun Total pelaku yang berhasil ditangkap berjumlah sepuluh orang, Sementara dua pelaku lainnya, berinisial J dan insial O masih dalam pengejaran dan telah masuk DPO Dirpolairud Polda Kepri. 

"Untuk memperkuat penindakan kejahatan laut lintas negara, Polda Kepri juga akan melakukan kerja sama dan pertukaran informasi dengan otoritas keamanan Singapura," Ucap Dirpolairud Polda Kepri Kombes Pol. Handono Subiakto, S.I.K., S.H., M.H.

“Sinergi regional sangat penting karena kapal-kapal yang jadi target merupakan kapal asing yang melintas di Selat Malaka,” ujar Dirpolairud Polda Kepri Kombes Pol. Handono Subiakto, S.I.K., S.H., M.H.

Polda Kepri akan terus berkomitmen menjaga keamanan perairan dan menindak tegas kejahatan laut yang mengganggu stabilitas pelayaran nasional dan internasional.

Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA