Merasa Dirugikan , Edysam Kecewa Dengan Pelayanan BRI Link Milik Berinisial (SO) Di Desa Penuba

Foto:Edysam

Keprinews.com
, Lingga - Salah seorang nasabah BANK, bernama Edysam kecewa dengan pelayanan salah satu pemilik kios BRI Link yang berada di jln. merdeka desa penuba, kecamatan selayar , Kabupaten lingga. Merasa di rugikan Edysam yang juga berprofesi sebagai wartawan Perwakilan wilayah kepri Media Momenriau.com , mengutarakan kekesalannya bersama rekan media yang tergabung di Dpc. Aliansi Jurnalistik Online Indonesia pada Senin (06/09/2021) di kantor sekretariat Dpc Ajoi lingga sekira pukul 14.45 wib.

Edysam menceritakan kronologis kejadian yang di alami nya Pada hari Jum'at (03/09-2021), kurang lebih Pukul 18:00 senja menjelang Magrib, seorang lelaki bernama EDYSAM, menuju Kios BRI Link milik Suwarno di Desa Penuba Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga, dengan tujuan untuk menarik uang tunai dengan memakai ATM bersama Bank Riau Kepri.

Setelah sampai di Kios BRI Link milik Suwarno, Edysam mengeluarkan sekeping ATM Bank Riau Kepri dan meminta Suwarno agar mencairkan atau menarik sebesar 400 Ribu Rupiah dari rekeningnya Edysam.

Seperti biasanya, (SO) mengambil ATM Bank Riau milik Edysam, lalu digesekkan kemesin EDC BRI Link milik (SO) dan kemudian Suwarno memprosesnya serta meminta Edysam agar menekan no PIN rekening ATM Bank Riau.

Selang beberapa saat, setelah menggesek ATM milik Edysam yang pertama dan memprosesnya, karena resinya tidak keluar, maka (SO) minta kepada ATM Bank Riau milik Edysam lagi, karena menurut dia jaringan mungkin sedang sibuk.

Kemudian, setelah melakukan atraksi gesekkan ATM Bank Riau milik Edysam oleh (SO) di mesin EDC BRI Link milik Suwarno, kemudian Suwarno berkata "tidak bisa pak, karena Saldo tidak cukup".

Kemudian Edysam beragumentasi dengan mengatakan," pak, Saldo saya itu ada, baru saja saya transfer dari saldo rekening Bank BNI saya sebesar 400 Ribu Rupiah ke rekening Bank Riau Kepri milik saya juga dan sudah berhasil, artinya saldo di Rekening Bank Riau saya masih ada139 Ribu sekian Rupiah ditambah dengan transfer dari rekening Bank BNI saya sebesar 400, maka logikanya saldo direkening Bank Riau Kepri saya berjumlah 539 Ribu Rupiah sekian".

Karena (SO) mengatakan,"mungkin jaringan Bank Riau Kepri saat ini sedang sibuk, mungkin beberapa jam lagi baru masuk kerekening BRI Link saya."

Setelah beberapa menit, ketika ditanyakkan Edysam apakah sudah masuk kerekening pak Suwarno, pak (SO) menjawab, "belum ada, mungkin saldo bapak kosong atau tidak cukup kalau mau ditarik 400 Ribu Rupiah".

Dengan sedikit kecewa, Edysam beranjak meninggalkan kios BRI Link milik (SO), namun sambil berpikir apa yang harus dilakukan dengan pernyataan (SO) bahwa rekening Bank Riau Kepri miliknya itu kosong.

Sambil duduk disuatu tempat, masih di desa Penuba, lalu Edysam mohon petunjuk dari Kepala Cabang Bank Riau Kepri secara personal melalui pesan WhatsApp, tidak lama berselang beliau mengisyaratkan bahwa saldo atas nama Edysam sempat ada di rekening sebesar 539 Ribu Rupiah, namun beberapa saat kemudian, terjadi penarikan melalui mesin EDC BRI. Lalu saran Kepala Cabang Bank Riau Kepri, hari Senen supaya ke Bank Riau Kepri, untuk mencetak rekening koran atas nama Edysam agar lebih jelas.

Salah seorang petugas Bank BRI cabang Dabo Singkep, "Andi" saat di temui wartawan dengan membawa bukti prin rekening transaksi Bank Riau milik Edysam. 

Setelah melakukan pengecekan dia menjelaskan"Berdasarkan print buku rekening bank milik nasabah berinisial (SO) memang ada teransaksi di tanggal 3 September 2021, namun belum bisa di pastikan transaksi tersebut berhasil atau tidak , karena kami menemukan nomor transaksi yang berbeda. 

Untuk lebih lanjut kami akan melakukan pemeriksaan di pusat, jika memang nanti di temukan ada unsur kesengajaan yang di lakukan (SO) ,maka dengan tegas kami akan mengambil tindakan untuk mencabut izin penggunaan mesin EDC yang di milikinya." Jelas petugas bank yang akrab di sapa Andi.





Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA