Rutan Batam Terima Kunjungan Observasi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Internasional Batam

Rutan Batam Terima Kunjungan Observasi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Internasional Batam

Keprinews
, HumasRutanBatam – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam menerima kunjungan observasi dari mahasiswa fakultas hukum Universitas Internasional Batam (UIB) pada selasa, (02/12). Dalam kunjungan ini, para mahasiswa didampingi oleh Bapak Tantimin selaku dosen pembimbing program studi fakultas hukum.

Rombongan mahasiswa disambut langsung oleh pejabat struktural Rutan Batam. Pada sesi awal kunjungan, para mahasiswa diberikan penjelasan mengenai tugas, fungsi, serta peran masing-masing bidang yang ada di Rutan Batam. Pemaparan ini bertujuan memberikan wawasan langsung mengenai proses kerja dan tata kelola pembinaan Rutan Batam.

Usai sesi pengenalan, rombongan diajak berkeliling untuk melihat secara langsung berbagai fasilitas yang ada di Rutan Batam, antara lain dapur, blok hunian, tempat ibadah, area brandgang, serta green house yang menjadi salah satu sarana pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Rutan Batam.

Kegiatan observasi ini juga menjadi ruang dialog interaktif antara mahasiswa dan petugas. Mahasiswa berkesempatan mengajukan berbagai pertanyaan terkait pembinaan, keamanan, hingga inovasi layanan pemasyarakatan. Diskusi tersebut berlangsung antusias dan memberikan tambahan wawasan praktis bagi mahasiswa mengenai dinamika pengelolaan rutan.

Melalui kegiatan observasi ini, diharapkan mahasiswa UIB dapat memperoleh pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sistem pemasyarakatan, sekaligus memperkuat kerja sama antara Rutan Batam dan institusi pendidikan dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di bidang hukum dan sosial.

Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA