PHI Ke 92:Natuna Gelar Deklarasi Komitmen Bersama Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak


Keprinews.com
.Natuna-Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti menghadiri Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke- 92 Tahun 2020, bertempat  di Aula Gedung Sri- Serindit Ranai,  Selasa (22/12)  pagi. Kegiatan tersebut dihadiri Anggota  DPRD Kabupaten Natuna, FKPD, pimpinan OPD, Ketua Tim PKK, Ketua GOW, para ketua dan kader Organisasi Perempuan, Ketua Komisioner RPPAD, dan tokoh perempuan Se- Kabupaten Natuna.

Ngesti ketika membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Agama Republik Indonesia, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menyampaikan bahwa Peringatan Hari Ibu yang Ke- 92 saat ini sangat berbeda dengan Peringatan Pada  Tahun-tahun sebelumnya, mengingat Pandemic Covid-19 yang berdampak baik kehidupan ekonomi maupun social.


Selanjutnya, saat ini Indonesia sebagaimana Bangsa-bangsa lain di dunia harus berjuang untuk bertahan hidup serta menanggulangi penyebaran Covid 19. Dengan kondisi tersebut, sangat disayangkan apabila perempuan masih harus menghadapi berbagai ketimpangan, mulai dari mengakses, berpartisipasi, ikut menentukan arah serta menikmati manfaat pembangunan, terlebih lagi kondisi ini menempatkan perempuan dalam situasi yang lebih rentan.

Melalui tema yang diusung, yakni " Perempuan Berdaya Indonesia Maju", diharapkan menjadi momen penting untuk mendorong seluruh pemangku kepentingan dunia  bagi memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.

Melalui PHI yang Ke 92 ini juga, diharapkan perempuan-perempuan Indonesia lebih sadar betapa berharga dirinya, terutama karena tidak pernah berhenti merawat perjuangan para perempuan Indonesia dimasa lalu.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Natuna, Rika Azmi melaporkan bahwa PHI yang dilaksanakan setiap tahunnya merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.

Instruksi presiden Jokowi di dalam RPJMN Tahun 2019-2024 menetapkan 5 isu perkembangan pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu Peningkatan perempuan dalam kewirausahaan, Peningkatan peran ibu / keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak, Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Penurunan kerja anak, Pencegahan perkawinan anak.

Menurut Rika, PHI tahun ini terasa istimewa, karena hingga saat ini memperlihatkan sisi lain dari perjuangan perempuan untuk menekan penyebaran Covid 19, mulai dari membimbing keluarga saat berada dirumah, menjadi tulang punggung bagi keluarga hingga menjadi garda terdepan penyembuhan Covid.

Selain itu juga dalam peranannya baik sebagai dokter, prawat, perempuan sebagai ibu juga harus lebih memastikan anak-anak dan anggota keluarga tetap berada dirumah dan membuat suasana nyaman dan aman.

Rika juga menambahkan bahwa perjuangan perempuan belumlah selesai, pencapaian indeks pemberdayaan gender masih dirasa lambat, khususnya di Kabupaten Natuna mengalami penurunan sejak tahun 2019, antara lain disebakan rendahnya peran politik perempuan dengan tidak adanya keperwakilan perempuan di Legislatif.

Pada kesempatan ini juga, Rika atas nama Pemerintah Kabupaten Natuna juga mengucapkan selamat kepada Ibu Hj. Nurhayati Hamid Rizal yang mendapatkan penghargaan sebagai perempuan Inisiator Pembangunan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang diserahkan pada tanggal 19 Desember 2020 lalu.

Dalam kesempatan tersebut juga digelar Pengucapan dan Penandatanganan Deklarasi Komitmen Bersama  Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kabupaten Natuna, diserahkan kepada Kepala Desa Semedang dan Kepala  Desa air Lengit, berdasarkan Keputusan Kepala DPMD Kabupaten Natuna, sebagai tindak lanjut dari Komitmen bersama antara Kementerian Desa PDT, dan Kementerian PPA.(Ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA