Himbauan Kamtibmas Polda Kepri Terkait Informasi, Pencegahan dan Pengobatan virus cacar monyet

Kabid humas Polda kepri Kombes Pol. Drs. S. Erlangga
Keprinews.com,Batam-Kabid humas Polda kepri Kombes Pol. Drs. S. Erlangga menjelaskan bahwa adanya konferensi pers tentang Himbauan Kamtibmas terkait Informasi, Pencegahan dan pengobatan virus cacar monyet pada hari Jumat 17/5/19 sekitar pukul 14.00wib.

Adanya berita Heboh penyakit ini ketika 28 April 2019 lalu, WN Nigeria 38 tahun teridentifikasi kena cacar monyet pas baru tiba di Singapura. Penyakit langka ini disebabkan virus, menular ke manusia melalui hewan. Kita sadari bahwa Kepri sendiri berdekatan dengan Singapura, sehingga kita harus siap dan sigap mengantisipasinya. Informasi awal monkeypox kali pertama diidentifikasi tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo (dulu Zaire). sejak tahun 1970, monkeypox terjadi pada 10 negara Afrika : Republik Demokratik Kongo, Rep Kongo, Kamerun, Rep Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan. Monkeypox di luar Afrika, 2003 di AS, tahun lalu dua kasus di Inggris dan satu di Israel.

Penularan cacar monyet terjadi akibat kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa pada hewan yg terinfeksi (kera, tikus dan tupai). Selain itu, makan daging hewan terinfeksi (masak tidak matang) juga faktor risiko terkena virus. Penularan sekunder dari manusia ke manusia, akibat kontak langsung dengan lendir dari saluran pernapasan orang yg terinfeksi, lesi kulit orang yg terinfeksi/benda yang terkontaminasi cairan yang dari tubuh pasien atau dari lesi. Penularan melalui partikel pernapasan, butuh kontak tatap muka berkepanjangan, sehingga anggota rumah tangga orang terinfeksi berisiko terkena lebih besar.

Gejala Monkeypox, masa inkubasi cacar monyet (interval infeksi s/d timbul gejala) 5 sd 21 hari dan Infeksi terbagi dua periode :Periode invasi (0-5 hari) ditandai demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia yg intens (kekurangan energi).

Periode erupsi kulit ( 1-3 hari setelah muncul demam) berbagai ruam muncul, mulai wajah menyebar ke bagian tubuh.
Wajah (95% kasus), dan telapak tangan dan telapak kaki (75% kasus) paling terpengaruh. Evolusi ruam maculopapules (lesi dg basis datar) ke vesikel (lepuh isi cairan kecil), pustula, diikuti kerak terjadi sekitar 10 hari. Mungkin perlu waktu tiga minggu sebelum semua itu lenyap dari kulit. Jumlah lesi bervariasi dari sekian sampai dengan beberapa ribu, mempengaruhi membran mukosa mulut (70% kasus), genitalia (30%), konjungtiva (kelopak mata) (20%), serta kornea (bola mata). 

Beberapa pasien alami limfadenopati parah (bengkak kelenjar getah bening) sebelum muncul ruam ciri khas cacar monyet dibanding penyakit serupa lainnya.

Adapun Pencegahan agar tidak tertular cacar monyet :
1.Hindari kontak dg tikus dan primata terinfeksi, serta batasi paparan langsung thd darah dan daging yg tidak dimasak dgn baik.
2.Batasi kontak fisik dgn orang terinfeksi atau hindari bahan terkontaminasi.
3.Pakai sarung tangan dan pakaian pelindung saat merawat orang sakit atau tangani hewan yg terinfeksi.
4.Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Pengobatan dan vaksin : Tidak ada perawatan khusus atau vaksin untuk cacar monyet. Wabah cacar monyet sejauh ini masih dapat dikendalikan. Vaksinasi cacar terbukti 85 persen efektif mencegah cacar monyet di masa lalu. Penyakit cacar monyet biasanya sembuh sendiri dari gejala 14 sampai dengan 21 hari. Kasus parah terjadi lebih sering pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan dan tingkat keparahan komplikasi pasien. Untuk kasus kematian terjadi bervariasi, infonya 10% kasus sebagian besar anak-anak.(red)

Editor:hen

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA