Seorang ibu warga Tanjung Piayu mengamuk di Kantor Cabang Pelni Batam setelah tiket dinyatakan habis.(foto:nila) |
Keprinews.com, Batam – Ratusan warga dari berbagai sudut Kota Batam, kecewa dengan pengadaan Mudik Bareng 2019. Kekesalan mereka bermula setelah mereka tidak mendapatkan tiket gratis yang disediakan PT. Inalum. Menurut informasi yang ditemukan di lokasi, pembagian tiket dijadwalkan selama dua hari, 16-17 Mei 2019.
Pendaftaran dan pengambilan tiket Mudik Bareng 2019 dilakukan di Kantor Cabang Pelni Sekupang, Batam, Jalan RE. Martadinata. Meski pembukaan tiket pukul 09.00 Wib, namun warga sudah ada yang datang sejak subuh, sekitar pukul 05.00 Wib. Kepada keprinews.com, Hartati warga Bengkong mengatakan, dirinya sengaja datang lebih awal, karena khawatir tidak mendapatkan tiket gratis.
Keributan mulai terlihat sekitar pukul 11.00 Wib. Seorang warga Tanjung Piayu, Rosmawati Hutapea kesal dan tampak memarahi salah satu penjaga pintu belakang kantor Pelni. Rosmawati berusaha masuk melalui pintu belakang untuk meminta penjelasan dari pihak Pelni terkait habisnya tiket gratis. Rosmawati sempat pulang ke Tanjung Piayu setelah salah seorang petugas menyuruh pulang dan mengatakan akan menghubunginya untuk mendapatkan tiket.
Rosmawati kembali ke Kantor Pelni setelah salah seorang kerabatnya yang juga calon penumpang menelepon namanya dipanggil oleh petugas. “Saya menelepon ibu Rosmawati setelah saya dengar tadi namanya dipanggil,” kata kerabat Rosmawati. Namun Rosmawati bersama ibu-ibu lainnya sontak marah dan berusaha memasuki kantor Pelni minta penjelasan dari pihak Pelni setelah tiba-tiba dikatakan habis.
Kepada keprinews.com, Sugiyanto, Kepala Cabang Pelni Batam mengatakan, Pelni tidak bertanggungjawab dengan habisnya tiket seperti yang dikeluhkan oleh para calon penumpang. Menurut Sugiyanto, Pelni hanya menfasilitasi tempat untuk pendaftaran dan pembagian tiket Mudik Bareng yang diprakarsai PT. Inalum. “Masalah teknis pemberian tiket gratis itu ranah PT. Inalum. Pelni hanya menyediakan tempat di kantor ini. Karena PT. Inalum tidak memiliki kantor di Batam,” kata Sugiyanto.
Terakhir, Sugiyanto mengatakan jika kuota yang disediakan oleh PT. Inalum sebanyak 1000 tiket Batam-Belawan. “Mungkin juga sudah habis, tetapi sebaiknya coba ditanyakan kepada pihak Inalum, apakah sudah habis dan tidak ada penambahan kuota lagi,” kata Sugiyanto. Namun petugas dari PT. Inalum tidak ditemui lagi di kantor. “Sudah pulang dari tadi, karena pusing dengan sekelompok orang yang terus berusaha masuk ke kantor,” kata salah seorang staf PT. Pelni. (Nila)
Editor:red