Heli Water Boombing Didatangkan Padamkan Kebakaran Hutan Di Tanjung Riau

Keprinews. com
Heli Bel 412 didatangkan untuk memadamkan kobaran api di hutan lindung Tanjung Riau. (Foto: Nila)
Keprinews.com, Batam - Heli water boombing didatangkan ke lokasi kebakaran hutan di Tanjung Riau, Kecamatan Sekupang, Batam, Selasa 12 Februari 2019. Didatangkannya heli dari Riau, setelah api yang melahap hutan lindung di kawasan Tanjung Riau tak kunjung padam.
Kebakaran telah terjadi sejak 3 Februari lalu. Sempat berhenti, namun kembali terbakar pada tanggal 9 Februari 2019. Luasnya areal yang terbakar dan  sulitnya medan, membuat Manggala Agni Daops Batam tidak bisa memadamkan api. Akhirnya Heli water boombing dengan kapasitas 1000 liter didatangkan dari Riau. Kepada keprinews, Kepala Daops Batam, Ihsan Abdillah mengatakan, Walikota Batam akhirnya meminta bantuan ke Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendatangkan Heli jenis Bel 412.
Heli tersebut sengaja disediakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH), khusus untuk mengatasi masalah kebakaran hutan di Indonesia. KLHK mengontrak Heli Bel 412 milik Crone Wisata Vision selama 150 jam. “Walikota Batam meminta kepada KLH, untuk mendatangkan heli guna memadamkan api di hutan lindung Tanjung Riau,” kata Ihsan Abdillah.
Direncanakan heli kembali akan memadamkan api esok hari. Menurut Ihsan, pilot heli memiliki jam terbang perharinya. Pasalnya, pilot tersebut sudah mengudara 2 jam sebelumnya dari Riau. “Tak bisa dipaksakan, sudah ada jam terbangnya,” kata Ihsan Abdillah. Langkah memadamkan api menggunakan water boombing diambil Daops Batam, mengingat hutan lindung Tanjung Riau adalah salah satu hutan resapan air yang menyuplai ketersediaan air minum kepada masyarakat Batam. Heli Bel 412 dipiloti Agus Rustamazi dan Muhammad Riana. (Nila)

Editor:Indro w

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA