𝘗𝘦𝘭𝘢𝘵𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘴𝘪𝘴 𝘶𝘯𝘪𝘵 𝘬𝘰𝘮𝘱𝘦𝘵𝘦𝘯𝘴𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘳𝘰𝘨𝘳𝘢𝘮 𝘱𝘳𝘰𝘥𝘶𝘬𝘵𝘪𝘷𝘪𝘵𝘢𝘴 2025 3.449 𝘱𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢
Penutupan kegiatan pelatihan berbasis unit kompetensi dan peningkatan produktivitas tahun 2025 di Pakuba, Batu Aji, Rabu (3/12/2025).
Keprinews,BATAM - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Batam yang masih berada di angka 7,86 persen kembali menjadi perhatian Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
Sorotan itu ia sampaikan saat menutup kegiatan pelatihan berbasis unit kompetensi dan peningkatan produktivitas tahun 2025 di Pakuba, Batu Aji, Rabu (3/12/2025).
Amsakar menegaskan bahwa persoalan utama ketenagakerjaan bukan hanya ketersediaan lapangan kerja, tetapi ketidaksesuaian kompetensi antara kebutuhan industri dan kemampuan pencari kerja.
Menurutnya, jumlah usia produktif yang besar tidak diimbangi penyerapan tenaga kerja yang memadai. Kondisi ini membuat persaingan semakin ketat dan turut mendongkrak angka kemiskinan.
Oleh karena itu, ia menilai peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi menjadi solusi paling realistis.
“Kalau usia produktifnya besar tapi kompetensinya kurang, ya tidak bisa terserap. Maka pelatihan dan sertifikasi ini wajib,” tegasnya.
Menurutnya, upaya menurunkan kemiskinan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah, tetapi harus dilakukan oleh perusahaan, lembaga pelatihan, dan industri.
Untuk memperluas peluang kerja, Pemko juga mendorong perusahaan melalui mekanisme Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) agar memberi ruang lebih besar bagi tenaga kerja lokal.
“Kita mendorong perusahaan menyerap minimal 10–15 persen tenaga kerja dari masyarakat tempatan. Latih sebanyak-banyaknya, sertifikasi-banyaknya. Sinergi harus jadi budaya kita,” katanya.
Menurut Amsakar, pola tersebut sudah tidak relevan karena SDM Batam kini jauh lebih siap dan kompeten.
“Ke depan, saya harap rekrutmen melalui PJTKI tidak harus menjadi prioritas. Berikan ruang lebih besar bagi tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Amsakar optimistis, konsistensi dalam pelatihan, sertifikasi, dan kolaborasi lintas lembaga akan memperkuat kualitas tenaga kerja Batam.
“Kalau ini kita jalankan bersama, Batam akan menjadi kota yang hebat,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Batam, Yudi Suprapto, menyampaikan bahwa pada tahun 2025 pemerintah menyiapkan 83 program pelatihan untuk 3.449 pencari kerja serta 53 program peningkatan keahlian dan sertifikasi bagi 1.396 pekerja aktif.
Seluruh program ini digelar bersama 26 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), meliputi pelatihan teknis maupun nonteknis seperti welder, forklift, rigger, pengelasan dasar inspektur, K3, bahasa asing, pariwisata, UMKM, akuntansi, hingga pengembangan SDM dan HRD.
“Sesuai Arah Pak Amsakar dan Ibu Li Claudia, pelatihan dan sertifikasi harus diperbanyak agar serapan tenaga kerja semakin tinggi,” ujarnya.()