Kapolri Dikukuhkan Sebagai Guru Besar STIK Bidang Terorisme

Jakarta,Keprinews.com.Pengukuhan Kapolri sebagai Guru besar dilakukan Kamis (26/10/2017). Bertempat di Auditorium Mutiara STIK Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK),  Kapolri Jenderal Pol. Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D. akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Sekolah di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian. Kapolri akan menjadi Guru Besar Bidang Terorisme STIK.

Kapolri sebelumnya melakukan orasi ilmiah agar mendapatkan gelar profesor di bidang penanganan terorisme. Kapolri melaksanakan orasi ilmiahnya dengan sempurna, tanpa melihat buku orasi ilmiahnya yang tersusun dalam bahasa Inggris. 
 Kapolri dikukuhkan sebagai guru besar bidang terorisme di auditorium mutiara STIK 

Beberapa pejabat mulai tampak hadir, beberapa di antaranya Jaksa Agung M Prasetyo, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Ketua Komisi Hukum DPR Bambang Soesatyo, Anggota Komisi I DPR dari PKS Tifatul Sembiring, Politikus PDIP Masinton Pasaribu, Edi Kusuma Wijaya.   PurnawirawanJenderal Badrodin  haiti mantan kepala kepolisian,Ari dono komisaris reserse kriminal menghadiri pengukuhan, tampak Seluruh Kapolda dan Rektor Universitas Negeri pun menghadiri pengukuhan Kapolri sebagai Guru Besar STIK-PTIK di Bidang Penanganan Terorisme.

“Tiap provinsi yang diundang untuk menghadiri pengukuhan Prof Tito Karnavian terdiri satu Kapolda dan satu rektor universitas negeri di masing-masing provinsi. Sedangkan Aceh dan Jakarta diundang lebih dari satu kampus,” ujar Rektor Unimal Prof Apridar.

Selain itu ia menambahkan, undangan tersebut termasuk dalam rangkaian kerjasama Unimal dengan institusi Kepolisian baik ditingkat Polres, Polda dan Mabes Polri.

“Ini bentuk dukungan dan kerjasama antarkampus, antar-Unimal dan PTIK. Apalagi Unimal memang sudah sejak lama memiliki kerjasama dengan institusi Polri,” pungkasnya.red/hms 

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA