Kunjungi Pengrajin Tangan, Ketua GOW Lingga Terus Memotivasi

Keprinews.com ,, Lingga - Guna membangkitkan minat dan semangat para pengrajin tangan (home industri), Maratusholiha Nizar Ketua GOW (Gabungan Organisasi Wanita) Kabupaten Lingga berikan motivasi pada para pengrajin home industri di Desa Air Sepikul Kecamatan Singkep Barat, Jumat (11/12/2020).

“Ditengah pandemi saat ini, ibu-ibu harus semangat dan terus berkreasi menghasilkan sesuatu yang bernilai jual, guna membantu perekonomian keluarga,” kata Maratusholiha Nizar

Pada kunjungan itu para kaum ibu-ibu pengrajin menunjukkan sejumlah hasil kerajinan tangan yang mereka produksi, serta mengaku jika kerajinan tangan yang sebagain besar berbahan rotan dan bambu itu telah dipasarkan di toko seputaran Dabo Singkep.

“Hasil kerajinan yang diproduksi ibu-ibu sangat bagus dan sangat bernilai jual, kualitasnya pun sangat bagus. Saya meyakini akan berkembang jika terus ditekuni dan ditingkatkan kreativitasnya,” ungkap istri Plt Bupati Lingga ini.

Lebih lanjut Maratusholiha Nizar mengajak para pengrajin untuk memberikan sentuhan pada kemasan sebelum di pasarkan dan memproduksi karya kerajinan tangan yang bervaritif hal itu guna menarik daya pembeli yang lebih luas dan dapat dipasarkan keluar daerah.

“Kerajinan tangan sangat bernilai jual yang sangat tinggi sebab dikerjakan oleh tangan-tangan trampil, namun agar lebih menarik harus dikemas dengan baik dan apik agar menarik minat pembeli luar daerah,” katanya

Disambut antusias oleh kaum ibu-ibu pengrajin, istri Plt Bupati Lingga ini terus menyemangati serta memotivasi, Maratusholiha meyakini para pengrajin tangan di Kabupaten Lingga dapat bergerak mandiri dan menghasilkan karya yang sangat luar biasa dan bernilai jual tinggi kedepannya.


(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA