Selama 14 Hari Tiga Puskesmas Ditutup Diduga 3 Orang Tenaga Medis Terpapar Covid-19

KepriNews.Com.Natuna-Baru-baru ini tiga puskesmas yang ada di Kabupaten Natuna ditutup Sementara selama dua minggu ke depan.Terkait dengan adanya 6 orang Petugas tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19,yaitu Puskesmas Ranai,Puskesmas Bunguran Tengah dan Puskesmas Batubi.Namum Untuk sementara pelayanan kesehatan Puskesmas Ranai,dialihkan ke Rumah Sakit Integrasi Lanud Raden Sadjad,Guna  untuk pengobatan masyarakat ketika sedang sakit Seperti biasanya pelayanan yang ada di Puskesmas.Rabu 11/11/2020.


Hal ini di sampaikan oleh Jubir Covid-19 Natuna Hikmat Aliansyah,Guna untuk memutuskan mata rantai Covid-19 Natuna maka seluruh Pegawai Puskesmas akan melaksanakan Tes Swab masal oleh Team Gugus tugas,Ketika bahan Virus Transport Media (VTM) yang baru hari ini sudah sampai ke natuna di datangkan dari luar daerah mana dari itu keesokan harinya baru akan di laksanakan Uji Swab Pegawai Puskesmas.Ungkap Hikmat. 

Senada dengan Kepala Puskesmas Ranai Nazir juga menyampaikan ke 2 orang tenaga medis yang Diduga terpapar Covid-19,Yaitu inisial J (Dokter)  karena dulunya pernah kontak dengan  pasien Covid-19 di Anambas dan AD ada riwayat kontak dengan tenaga medis RSUD Natuna, yang terlebih dahulu positif Covid 19."Saat ini keduanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing- masing " Jelas Nazri.

Namun penutupan ketiga puskesmas tersebut terhitung sejak,Rabu 11 November 2020, hingga 14 hari ke depannya Guna untuk memutuskan mata rantai Covid-19 Natuna dan di harapkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan seperti Pakai masker, Cuci Tangan dan Atur jarak ketika berpergian dari rumah suapaya Covid-19 ini tidak berlarut larut di Kabupaten Natuna.(ilham) 



Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA