Kelahiran Di Desa Sungai Ulu Wan Siswandi di Harapkan Menang Telak

KepriNews.Com,Natuna - Paslon nomor urut 2, Wan Siswandi-Rodhial Huda (WS-RH), Kampanye di Sungai Ulu,desa tempat Wan Siswandi dilahirkan,Rabu (18/11) sore di salah satu rumah warga.


WS-RH didampingi oleh beberapa anggota DPRD Natuna pengusung disambut meriah oleh warga Sungai Ulu dengan kalung bunga dan gendang silat.

Sebagai calon bupati,Wan Siswandi menegaskan kembali bahwa dirinya lahir di Desa Sungai Ulu pada 2 Januari 1969 lalu. Sehingga dirinya berharap kepada masyarakat untuk mendukung dan memenangkan dirinya dan Rodhial Huda pada pilkada Natuna 2020.


"Kalau ada pelite kenapa pakai lilin, kalau ada orang kite kenapa pilih orang lain," sebait pantun Wan Siswandi untuk meyakinkan warga.

Dengan adanya hubungan emosional yang kental dengan warga Sungai Ulu, Wan Siswandi berharap WS-RH menang telak di desa kelahiranya ini.

Wan Siswandi juga menegaskan, bahwa dirinya akan mengurus administrasi pemerintahan karena bidang tersebut menjadi keahlianya selama ini.

"Untuk terobosan lainya, itu biarlah menjadi tugas Pak Rodhial Huda. Karena wakil saya menguasai dunia maritim dan pariwisata, intinya kita berbagi tugas," ungkap Wan Siswandi.

Sementara itu Rodhial Huda dengan kecerdasanya, dirinya mampu memaparkan segala visi-misi WS-RH dengan bahasa yang mudah dimengerti.

"Intinya, kami meminta doa kepada bapak ibu semuanya, jadikanlah kami pemimpin yang amanah," ungkap Rodhial Huda.

Selain itu dirinya juga meminta kepada masyarakat untuk mendoakan, jika WS-RH dapat amanah dari masyarakat, menjadi pemimpin yang kuat untuk melaksanakan segala program WS-RH.

Kampanye semakin meriah, ketika Jarmin Sidik memperkenalkan 14 anggota DPRD Natuna dari 7 partai pengusung.(ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA