Laka Laut : Akibat Cuaca Buruk KM. Sri Rejeki Tenggelam Di Perairan Lingga


Keprinews.com
,, LINGGA - Telah terjadi Laka laut KM. Sri Rejeki yang tenggelam diakibatkan cuaca buruk di sekitar selat pintu pada posisi 0° 19'  734" N - 104° 17'  042" E. Pada Kamis (22/10/2020) Sekira pukul 01.00 wib.

   7 orang ABK KM. Sri Rejeki dibawa Patkamla Cempa menuju Posal Cempa 

Kasat Polairud polres lingga AKP H.Thomas charles Ketika di Komfirmasi Keprinews  melalui pesan WhatsApp pada Kamis (22/10/2020)  membenarkan Kejadian Tersebut.

Melalui isi Laporan yang dikirim  melalui pesan WhatsApp   kepada Keprinews ,Kronologis  kejadian bermula tepatnya Pada hari Rabu tanggal 21 Oktober 2020 KM. Sri Rejeki tolak dari pelabuhan KUD TPI tujuan Dabo (Marok Tua).

Pada hari Kamis tanggal 22 Oktober 2020 sekitar pukul 01.00 WIB disekitar Selat Pintu kapal KM. Sri Rejeki mengalami cuaca buruk (badai) yang mengakibatkan kapal miring dan tenggelam.

Seluruh  ABK (Anak Buah Kapal) menyelamatkan diri menggunakan pelampung (swim vest) dan jurigen. Pada pukul 03.30 WIB

Pada Saat kejadian  ABK KM. Sri Rejeki melihat tug bout melintas selanjutnya memberi kode dengan senter dan ABK diselamatkan oleh Tug boat Selatan Jaya IV. Pada pukul 04.00 WIB

Pos AL Cempa mendapatkan informasi Laka laut, Pada pukul 04.15 Patkamla Cempa meluncur menuju lokasi. Pada pukul 04.50 WIB Patkamla Cempa tiba dilokasi dan mendapatkan TB. Selatan Jaya IV yang membawa 7 ABK KM. Sri Rejeki selanjutnya seluruh ABK KM. Sri Rejeki dibawa Patkamla Cempa menuju Posal Cempa 

Beruntungnya Pada saat kejadian Tidak ada korban jiwa dan  Saat ini seluruh ABK KM. Sri Rejeki berada di PosAL  Cempa.

Untuk Sementara itu Hingga berita ini di terbitkan ,Pemilik kapal KM Sri Rejeki Juni Arpandi  Belum bisa Di Komfirmasi Berapa kerugian yang dialami nya 



(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA