WS-RH Siap Melestarikan Seni Budaya di Natuna

KepriNews.com,Natuna - Paslon Bupati/Wakil Bupati Natuna nomor urut 2, Wan Siswandi dan Rodhial Huda (WS-RH) siap lestarikan seni budaya Natuna.


Hal ini disampaikan Paslon nomor urut 2 usai menyapa tim pemenangan dan warga di Air Kolek Ranai, Rabu (21/10) di Rumah Gasing setempat.

Niat ini bukan tanpa dasar, melihat kepiawaian Wan Siswandi dalam memainkan alat musik tradisional untuk silat, membuktikan dalam tubuh pasangan WS-RH mengalir jiwa seni, sehingga sangat meyakinkan kalau mereka bisa menjaga dan melestarikan seni budaya daerah Natuna.


"InsyaAllah atas izin Allah, terpilih jadi bupati dan wakil bupati, kita akan tampilkan seni budaya kita di Pantai Piwang. Entah tiap minggu atau dua minggu sekali," ungkap Wan Siswandi kepada media ini usai kampanye.

Sebelum kampanye, WS-RH dan rombongan disambut oleh tim dan warga dengan peragaan silat. Tak ayal hal tersebut menggugah batin Wan Siswandi untuk menunjukan kemampuanya memainkan salah satu alat musik silat. 

"Bukan silat saja nanti ditampilkan di Pantai Piwang, namun kesenian lain juga akan kita tampilkan. Disamping untuk memberi ruang mereka untuk sering tampil, ini juga upaya untuk melestarikan seni budaya kita," ungkap mantan Sekda Natuna ini.

WS-RH berharap, para generasi penerus daerah ini, mau belajar kesenian daerah, agar budaya Melayu tidak hilang ditelan masa.(ilham)


Editor:ana

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA