Polres Lingga Amankan Puluhan Pemuda Yang Akan Melakukan Tauran

Keprinews.com ,Lingga -- Gabungan Personil Polres Lingga dan Polsek Singkep Barat berhasil amankan puluhan pemuda dari Desa Marok Tua. Diketahui puluhan pemuda tersebut akan melakukan penyerangan terhadap Desa Paya Luas Kecamatan Singkep Barat pada Minggu (7/6/2020) malam.

Kapolres Lingga AKBP Boy Herlambang, SIK, M.Si melalui Kabag Ops Polres Lingga Kompol Rusdwiantoro mengatakan Adanya rencana penyerangan yang dilakukan oleh beberapa pemuda Desa Marok Tua ke Desa Paya Luas ini pihaknya telah mengamakan 48 pemuda dari Desa Marok Tua di Mapolsek Singkep Barat untuk di mediasi.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, ditemukan adanya 2 orang provokator dan 4 orang yang kedapatan membawa senjata tajam berupa 1 buah Parang, 3 buah Pisau, dan 5 Batang Kayu.

Mengenai senjata tajam tersebut, Kompol Rusdwiantoro mengatakan kalau bukti senjata tajam itu dijumpai ketika pihaknya Polres Lingga melakukan pemeriksaan dan penggeledahan kepada para pemuda dari Desa Marok Tua tersebut sedang berkumpul simpang Air Merah Desa Sungai raya Kec. Singkep Barat.

Kabagops menjelaskan bahwa penyebab permasalahan tersebut, yaitu berawal ketika sebelumnya seorang pemuda dari Desa Marok Tua yang tidak diterima ketika ditegur oleh salah seorang pemuda dari Desa Paya Luas, terkait masalah pacaran.

Hingga saat ini mediasi telah dilaksanakan dengan baik dan disepakati oleh kedua Desa untuk berdamai dengan membuat surat pernyataan dan ditandatangai oleh kedua belah pihak.

Camat Singkep Barat Febrizal Taufik juga mengucapkan terima kasih kepada Polres Lingga  yang cepat dan tanggap dalam menangani kejadian ini. 
(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA