CERDAS TANGKAL MENGHADAPI BENCANA DIPERLUKAN PELATIHAN KEDARURATAN BAGI ANAK

Keprinews.com,Lombok-Mataram 19/08 : Puluhan ribu anak korban gempa yang tersebar di 4 Kabupaten di Provinsi Lombok membutuhkan penanganan khusus melalui pendekatan program kedaruratan Cerdas Tangkal menghadapi Bencana,  demikian disampaikan arist Merdeka Sirait Ketua Komnas Perlindungan Anak di hadapan rapat koordinasi antar lembaga dan SKPD pemerintah Kabupaten Lombok Utara dalam melihat perkembangan penanganan gempa di Lombok yang dilaksanakan di Posko gempa di lapangan Desa Tanjung Lombok Utara Sabtu 18 Agustus 2018 yang dipimpin Komandan Penanganan Bencana Gempa Lombok Kolonel Achmad Rizal.
Gambar : Imaculata Autism Boarfing School bersama Komnas Perlindungan Anak dan Ps MAnna HKBPasar Rebo berbagi kasih untuk anak Korban Gempa Lombok.

Komnas Perlindungan Anak sebagai lembaga yang memberikan pembelaan dan perlindungan anak di Indonesia bersama Immaculata Autism Boarding School (IABS) Indonesia,serta Istana Bocah Nusantara (IBN) dan PS MANNA HKBP Pasar Rebo Jakarta dalam keterangan Pers bersama Kepala Badan Kesbang Kabupaten Lombok Utara di Posko dan Komnadan Penanganan Korban Gempa Lombok Kolonel TNI Achmaf Rizal di Media Center di Desa Tanjung menyampaikan bahwa penanganan anak-anak korban gempa Lombok khususnya di daetah yang paling para seperti di dedaKahayangan, Pamenang,  Bayan, dan desa Tanjung dan diberbagai tempat pengungsian anak telah dilakukan sesuai dengan kemampuan pemerintah.
Gambar :Arist merdeka sirait (Ketua Komnas Perlindungan Anak) Bermain bersama anak di Pengungsian Gunung sari Lombok Utara Sabtu 18/08.

Pemerintah telah melibatkan para pegiat-pegiat dan relawan perlindungan Anak, psikolog dari TNI Polri yang tergabing dalam HIMPSI, Kemesos serta  Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan kalangan Akademisi dan istitusi Agama seperti NU, Nuhammadyah dan istitusi Gereja seperti HKBP.

Lembaga-lembaga ini diberikan kesempatan untuk berintetaksi dengan anak-anak korban di areal pengungsian utuk melakukan berbagai  aktivitas yang bertalian dengan hak anak atas pendidikan dengan membagikan alat-alat sekolah, bermain serta kegiataan pemulihan psikologis melalui kegiatan  Trauma Healing akibat dampak gempa tambah Kepala Badan Kesbangpol Lombok Utara.

Kolonel TNI Achmad Tizal menambahkan, selain memberikan akses bagi anaj ikut serta berbagai program-trauma Healing dan kegiatan bermain lainnya, Posko Desa Tanjung  juga menyiapkan tempat pengajian bagi anak dan tempat-tempay ibadah. Bahkan dapa Perayaan 73 tahun Indonesia Merdeka juga diberikan kesempatan kepada anak-anak di berbagai tempat pengungsian lomba-lomba kreativitas anak.


Sampai hari kosumsi bagi ana sangat cukup dan pengawasan  bagi anak-anak terus dilakukan secara aman dan nyaman.

"24 jam prajurit saya perintah stanby di posko pengungsian Desa Tanjung dan tempat pengungsian lainnya untuk memberikan rasa nyaman bagi anak dan remaja",  tambah Kolonel Rizal.

Sementara itu Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak dan sekaligus Ketua Tim Relawan Peduli Anak Kotban Gempa Kombok bersama Dr. Imaculata Dewan Komisioner Komnas Anak dalam konferensi perd di Posko Media Cemter di desa Tanjung mengapresiasi PelayananPosko Pengungsi Desa dan Tanjung dan bagi pegiat  dan relaean perlindungan telah bersusah payah dan lelah dalam memberikan yng terbaik bagi Anak.

Dalam rapat kordinasi penanganan pengungsi lintas SKPD dan lembaga, menyampaikan sesuai dengan ketentuan Konvensi PBB tentang Hak Anak dan UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan UU RI No. 33 tentang HAM serta Konvensi International Penangananan Brncana (disaster) perlu segera dibuat Pelatihan Kedaruratan bagi anak dan lansia selama dalam pengungsian.

Anak-anak dan lansia diajarkan untuk tidak panik terhadap bencana gempa dan bencana lain, namun waspada dan cerdas menghadapi fenomena alam.

Disamping itu Arist menambahkan jugs untuk memulihkan hak anak pendidikan, mendedak segera Kepala Dinas Pendidikan atas Kerja Menteri Pendidikan Republik In donesia untuk segera mendirikan Sekolah Kedaruratan bagib23.00 murid Psuf dan Zdf Fan 7000 untuk murid SMP dan meminta Menteri Ksehatan segera melakulan program sehat bagi anak selama dalam pengungsian dan meminta pula Menteri Sosoal kerjasama Kementetian PPPA untuk menyelen ggarakan Pelatihan Kedaruratan dan Reintegrasi Sosial.

Selsin itu Arist meminta juga untuk menghindati anak-anak  pada titik "boring" atau bosan  dan jenuh  serta untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kekerasan selama di tenda pengungsian,  berdasarkan pengalaman empirik penanganan anak korban bencana  meminta Komandan Penanggulangan Bencana Gempa Lombok untuk menyediakan panggung gembira bagi anak disemua tempat pengungsian agar anak bisa menjalankan haknya berekspresi dan memanfaatkan waktu luang dan budaya sesuai dengan mandat pemenuhan hak Anak.

Diakhir kunjungan Tim Imaculata Autism Boatding School betsama tim Komnas Perlindungan Anak dan IBN dan Ps Manna HKBP berbagi kasih menyerahkan bantuan obat-obatan, minyak Kayu Putih, minyak telon, vitamin, biskuit, susu, pemper bagi anak-anak serta bantuan pembalut,  selimut dan alat'-alat Solat.  Dan Bunda Maya dari Istana Bocah Nusantata juga menyempatkan bermain dan bergembira dengan anak-anak korban, melalui pendekatan simuladi dan bermain.

Demikian juga Dr Ims mrnyampsiksn terima jugalah dukungan solidatitas dari seorang anak berkebutuhan khusus yang saat ini menghuni Imaculata Boarding School di Jakarta untuk dana perayaan kurban bagi anak'anak dalam merayakan  Hari Raya IdulAddah  Rabu 22/08 untuk anak-anak pengungsi di Ginungsari Lombok Utara.

Diakhir pesan moralnya anak-anak dan ibu2 yang hadir,  terimalah dukungan ini sebagai bentuk solidatitas kami untuk anak yang saat menghadapi bencana gempa di Lombok khususnya di desa Gunungsari ini.

Kami turut prihatin dan akan terus berdoa untuk pemulihan dan  keselamatan anak-anaku, jelas Dr. Imaculata selaku Pimpinan Imaculata  Autism Boarding Scholl sekaligus Dewan Komisioner Komnas Anak mrnyudahi pesan moralnya sebrlum betanjak meninggal tempat pengungsian Gunungsari  menuju Mataram. (ams).

Penulis Arist merdeka sirait

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA