6 Fakta Menarik Jelang Duel Panas Brasil Kontra Meksiko

Pertarungan babak 16 besar antara Brasil dan Meksiko berlangsung ketat, bahkan sedikit keras.

Hingga babak pertama berakhir, pertandingan kedua tim yang berlangsung di Samara Arena ini masih belum berhasil membuahkan gol.

Seperti sudah diduga, Neymar dkk tidak terlalu dominan dalam penguasaan bola, namun menciptakan lebih banyak peluang.

Brasil unggul 63 persen penguasaan bola dibandingkan tim dari Amerika Utara tersebut.

Begitu juga dengan peluang, tim samba jauh lebih besar dengan 10 serangan dan 5 di antaranya ke arah gawang.

Sementara Meksiko hanya melakukan 3 kali serangan dan tak satupun yang mengarah ke gawang.

Sama seperti saat mengalahkan Jerman, Meksiko bermain dengan formasi pertahanan efektif yang menjadi trend baru dalam Piala Dunia 2018.

Permainan bertahan efektif ini adalah dengan memperkuat barisan belakang dan tengah untuk menahan serangan, namun melakukan serangan balik dengan cepat.

Kedua tim melakukan perubahan dalam daftar susunan pemain berdasarkan kebutuhan yang ada.

Timnas Brasil yang dibesut pelatih Adenor Leonardo Bacchi alias Tite mengganti beberapa pemain yang cedera.

Bek kiri Marcelo Vieira membuat Tite menurunkan Felipe Luis dan bek kanan, Fagner Conserva Lemos diturunkan menggantikan Danilo Luiz da Silva.

Di timnas Meksiko, pelatih Juan Carlos Osorio untuk pertama kali menurunkan pemain senior berusia 39 tahun, Rafael Marquez, sejak menit pertama.

Sanksi larangan bermain yang didapat bek Hector Moreno membuat Juan Carlos Osorio kembali memainkan Hugo Ayala.

SUSUNAN PEMAIN:

Brasil: 1-Alisson Becker, 3-Joao Miranda, 2-Thiago Silva, 6-Filipe Luís, 22-Fagner Lemos, 5-Casemiro, 11-Philippe Coutinho, 15-Paulinho, 19-Willian Borges, 9-Gabriel Jesus, 10-Neymar Junior

Pelatih: Adenor Leonardo Bacchi "Tite"

Meksiko: 13-Guillermo Ochoa, 3-Carlos Salcedo, 2-Hugo Ayala, 23-Jesús Gallardo, 21-Edson Álvarez, 4-Rafael Márquez, 18-Andrés Guardado, 16-Héctor Herrera, 22-Hirving Lozano, 11-Carlos Vela, 14-Javier Hernández

Pelatih: Juan Carlos Osorio
Edit:mns

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA