𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗱𝗶 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮, 𝗕𝗮𝘁𝗮𝗺 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗕𝗣𝗝𝗦 𝗞𝗲𝘁𝗲𝗻𝗮𝗴𝗮𝗸𝗲𝗿𝗷𝗮𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗥𝗶𝗯𝘂𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗸𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗜𝗻𝗳𝗼𝗿𝗺𝗮𝗹

𝘋𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘦𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘈𝘮𝘴𝘢𝘬𝘢𝘳–𝘓𝘪 𝘊𝘭𝘢𝘶𝘥𝘪𝘢, 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 6.945 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢 𝘪𝘯𝘧𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘫𝘢𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘳𝘰𝘨𝘳𝘢𝘮 𝘉𝘗𝘑𝘚 𝘒𝘦𝘵𝘦𝘯𝘢𝘨𝘢𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘴𝘦𝘳 𝘱𝘶𝘯

Wawako Batam  dalam acara penyerahan  kartu peserta BPJSTK secara simbolis(ist) 


Keprinews, BATAM – Pemerintah Kota Batam menorehkan sejarah baru dalam perlindungan tenaga kerja. Untuk pertama kalinya di Indonesia, ribuan pekerja sektor informal seperti pengemudi ojek online, penarik becak kayuh, hingga pengemudi boat pancung, mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan secara gratis.


Program ini diresmikan dalam acara penyerahan simbolis kartu peserta di Ballroom Golden Prawn 933, Bengkong, Rabu (11/6/2025). Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menyerahkan langsung kartu kepesertaan kepada para perwakilan penerima manfaat.


“Ini langkah awal yang luar biasa. Batam menjadi kota pertama di Indonesia yang melindungi pekerja informal secara kolektif dalam satu kebijakan. Kalau ada kekurangan, kita benahi bersama,” ujar Li Claudia dalam sambutannya.


Program ini menyasar pekerja yang selama ini belum terjamah perlindungan sosial meski berkontribusi besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Total 6.945 pekerja telah terdaftar sebagai peserta, terdiri dari ribuan pengemudi ojol dari berbagai platform, penarik becak, serta pengemudi boat pancung yang biasa melayani transportasi antar pulau.


Menurut Li Claudia, pekerja sektor transportasi informal merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap risiko kerja. Sayangnya, banyak di antara mereka yang belum tersentuh jaminan sosial.


“Kita melihat sektor ini berkembang cepat dan jadi mata pencaharian utama ribuan warga. Tapi risikonya tinggi. Maka, perlindungan adalah kebutuhan mendesak,” jelasnya.


Ia juga menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan, tapi wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap keadilan sosial dan kesejahteraan warga.


“Kita ingin warga Batam hidup lebih layak. Perlindungan ini bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan,” tegasnya.


Kepala Dinas Perhubungan Batam, Salim, menambahkan bahwa program ini merupakan salah satu prioritas utama dari kepemimpinan Wali Kota Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra. Perlindungan ini diharapkan bisa memberi rasa aman bagi pekerja informal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.


“Dengan jaminan ketenagakerjaan, para pekerja bisa lebih tenang. Ini juga akan mendukung kelancaran ekonomi kota,” ujarnya.


Rinciannya, penerima manfaat terdiri dari 2.638 mitra Gojek, 3.920 mitra Grab, 229 dari Maxim, 21 dari Shopee, 97 pengemudi boat pancung, dan 49 penarik becak kayuh.


Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Pemko Batam.


“Ini bukan sekadar program, tapi sebuah terobosan strategis. Batam telah memulai sesuatu yang bisa jadi contoh nasional,” katanya.


Pramudya menyebut, meskipun kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Batam sudah mendekati 70 persen, sektor informal masih menjadi tantangan besar. Karena itu, kebijakan ini dinilai sebagai langkah progresif untuk membangun sistem jaminan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.


“Harapannya, ini menjadi pondasi menuju masa depan yang lebih aman, bahkan hingga hari tua,” ujarnya.


Program ini sekaligus menjadi bukti realisasi janji politik pasangan Amsakar–Li Claudia yang sejak awal berkomitmen memberikan perhatian lebih kepada kelompok pekerja informal. Melalui inisiatif ini, Batam bukan hanya menghadirkan perlindungan, tetapi juga meletakkan dasar bagi sistem sosial yang lebih adil dan menyeluruh.


Acara tersebut turut dihadiri jajaran pejabat Pemko Batam, BPJS Ketenagakerjaan, Sekda Kota Batam, Wakapolresta Barelang, serta ratusan penerima manfaat yang menyambut program ini dengan antusias.() 

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA