GIAR Sale Oleh-oleh Khas Desa Pulosari, Pemalang

Keprinews.com,Pemalang-Bisnis kuliner sale pisang hadir di Pemalang, Sunoto bekas Pegawai Texmaco  berusaha pisang sale basah dan kering sejak  5 tahun belakangan ini.

Warga yang dikenal gigih dan rajin oleh tetangganya ini berdomisili di RT.26 RW.6 Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Pak sunoto pengusaha kuluner giat sale pisang

Saat  ini Sunoto fokus memproduksi Sale pisang dengan Brand Name GIAR Sale, yang maknanya Giat dan Rajin, sama dengan nama istri Sunoto sendiri yaitu Ibu Giar.
Sale pisang yg sudah dikemas

"Pemanasan memakan waktu 30 jam, dimana untuk pertama kali setiap 5 jam mesti dibalik. Setelah itu tiap 3 jam dibalik. Hingga setelah dipress kemudian tiap 1 jam."Jelas Sunoto.
Menurutnya pisang Ambon khas Pemalang ini dari 100 Kg akan menjadi 15 kg sale pisang. Artinya, berat pisang setelah dikupas kulitnya hanya tinggal 55 kg isi pisang, dan akhirnya susut setelah dioven hanya seberat 15 kg. Untuk packing ukuran 250 gram harga dipasaran dengan label Rp.17.000. Praktis setiap kwintal  pisang menghasilkan uang sekitar Rp.1juta.

Mesin oven dibeli dari Malang seharga Rp.12.000.000 dan kini Sunoto memiliki 3 unit mesin oven. Andai ada pesanan banyak maka ia membutuhkan tambahan orang sebagai pengupas pisang dan dengan mengikis putihnya pisang.

Menurut Sunoto untuk membuat Sale kering, maka tepung sasa yang bisa dipakai untuk membuat sale goreng andai sale pisang basah sudah jenuh dinikmati. Tentu ini membutuhkan tambahan bahan lain yaitu minyak goreng, sehingga otomatis beda lebih mahal dibanding sale basah original.
Produk GIAR Sale milik Sunoto sering dipesan oleh     hotel-hotel di sekitar Guci, Tegal, kios-kios oleh di Kota Pemalang, Purwokerto, bahkan kadang ada orang Jakarta dan wisatawan dari kota lainnya yang memborong produk Giar Sale milik usaha keluarga Sunoto.(red/sumbet suta)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA