Kabut Menyelimuti Natuna "Nelayan Perlu Waspada"

Kepri News,Natuna-Dampak buruk bisa terjadi akibat kabut yang menyelimuti kabupaten Natuna khususnya bagi Nelayan,Sejak tiga hari lalu kabut mulai menyelimuti Natuna, semakin hari trendnya terus meningkat. Hal ini dapat berdampak buruk bagi masyarakat Natuna baik di darat mau pun di laut.
Kabut ini dikabarkan merupakan kabut kiriman dari Kalimantan Barat akibat dari kebakaran yang terjadi di wilayah itu.

"Ya betul ini kabut dari Kalimantan, sudah tiga hari ini kita amati kabutnya sudah mulai menyelimuti Natuna," kata Kasubid Pengendalian Pencemaran Lingkungan, BLH Kabupaten Natuna, Afriyudi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (17/9).

Kabut Menyelimuti Natuna "Nelayan Waspada"
Kabut Menyelimuti Natuna "Nelayan Waspada"

Ia menjelaskan, sesuai hasil pengamatan manual yang dilakukannya, kabut tersebut semakin hari semakin menjadi-jadi saja. Dan ia menyebutkan pada Rabu (17/9) merupakan yang terparah. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat Natuna.

"Hari ini paling parah, sekarang jarak pandang kita kan sangat terbatas, paling 3 sampai lima kilo saja jarak pandang kasarnya, tapi detilnya sudah tidak bisa lagi. Dan kita khawatir ini bisa memberikan dampak buruk pada saluran pernapasan, kita mesti hati-hati saja," terangnya.

Selain bahaya kesehatan, ia juga mengaku khawatir kondisi ini dapat mengganggu keselamatan nelayan di laut, karena jarak pandangg sudah sedemikian terbatas.

Terutama sekali, bagi para nelayan yang belum memiliki alat navigasi yang lengkap harus berhati-hati dengan jarak pandang yang semakin dekat ini. Hal ini bisa mengakibatkan nelayan itu tersesat atau menabrak kukup (gunung pasir - red.) di laut.

"Terutama sekali nelayan tradisional kita yang belum lengkap alatnya agar hati-hati, karena jarak pandang kitta sudah dekat sekali. Dengan kondisi ini kita berlayar lima kilo saja, gunung Ranai itu sudaah tidak terlihat lagi, sementara nelayan kita umumnya gunung ini lah yang menjadi petunjuk lautnya, kalau gunung ini tidak kelihatan, kan bisa-bisa kehilangan arah mereka," papar dia.

Afriyudi memperkirakan hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan kondisi ini akan semakin parah, karena hingga saat ini belum ada kabar terkait tindakan pemadaman atas kebakaran itu.

"Sepertinya sih akan semakin parah, karena perkembangannya kita lihat semakin menjadi-jadi saja, dan belum ada kabar kita dengar mengenai upaya pemadaman itu, cuma kabar kebakaran saja. Semoga saja segera mendapatkan penanganan," pungkasnya.zh

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA