Gunung Sinabung: "Ngapain masih di sini?" Kata Jokowi

Kepri News, Kabanjahe. Presiden Joko Widodo memang penuh kejutan. Di tengah perjalanan dari pengungsian Gunung Sinabung, tiba-tiba dia berhenti di sebuah daerah penuh abu vulkanik. Di sana, dia menemui warga yang masih bertahan dengan alasan kebutuhan hidup.

Jokowi berhenti di Desa Guru Kinayan, Karo, Sumut, sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (29/10/2014). Kawasan tersebut berjarak 2 kilometer dari kaki gunung Sinabung. Abu vulkanik menutupi tanaman dan jalanan di sekitarnya.

Rupanya, Pak Presiden tergerak untuk melihat beberapa warga yang masih bertahan di sana. Tanpa masker, dia nekat turun dari mobil Mercy berpelat Indonesia-1 menemui mereka dan memberikan bantuan. Jokowi ditemani Iriana yang memakai dua lapis masker, dan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho serta istri.

Jokowi berjalan ke sebuah pendopo sederhana milik warga. Dia lalu duduk di atas kursi kayu yang hanya muat untuk 3 orang. Ikut mendampingi di sisi Jokowi, Gatot dan Iriana. Ratusan orang kemudian berkumpul di pendopo tersebut, begitu tahu ada orang nomor 1 di Indonesia yang menyambangi mereka.

"Ngapain masih di sini? " tanya Jokowi spontan.
Gunung Sinabung: "Ngapain masih di sini?" Kata Jokowi
Gunung Sinabung: "Ngapain masih di sini?" Kata Jokowi

"Di sini kerjaan kami, tolong bantu kami, Pak. Kami kesulitan," tutur salah seorang warga. Di desa tersebut, sebagian besar warga memang berprofesi sebagai petani di kebun.

Akhirnya, Jokowi pun memberikan bantuan. Setiap keluarga mendapat dua bingkisan yang isinya sembako. Dia juga memberikan uang sebesar Rp 500 ribu per keluarga. Saat pemberian bantuan itu berjalan, seorang pria yang mengaku sebagai kepala sekolah di sekitar kawasan tersebut tiba-tiba berdiri "Bapak terima kasih sudah datang pertama kali ke sini, setelah Bapak dilantik, beberapa hari kemudian Bapak ke sini," ucap pria tersebut sambil menangis. Ucapannya tak bisa berlanjut karena tertahan air mata.

Melihat hal ini, Iriana dan rombongan Jokowi lainnya tampak haru. Mata mereka berkaca-kaca.

Dialog penuh haru itu hanya berlangsung 10 menit. Setelah itu, Jokowi menanyakan ke warga apa lagi kebutuhan mereka. Ada yang meminta bantuan seng, paku, hingga bangku. Namun ada permintaan seorang ibu yang cukup unik.

"Mau foto bareng dong, Pak," ucap ibu tersebut yang direspons dengan baik oleh Jokowi. Mereka pun akhirnya foto-foto bersama warga lain.

Setelah puas berfoto dan bersalaman dengan warga, Jokowi pun melanjutkan perjalanannya. Masih belum jelas ke mana mantan gubernur DKI itu akan pergi, namun sejauh ini memang penuh kejutan.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA