Dijagokan masyarakat Tanjab Timur Jadi Bupati, ini jawaban Wakil Bupati Lingga

foto:ist
Keprinews.com , Lingga -  Dalam beberapa pekan terakhir Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy, jarang tampil bersama Bupati Lingga dan Ketua DPRD Lingga, namun hal mengejutkan datang dari provinsi tetangga Provinsi Jambi, yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam grup WhatsApp Diskusi Publik Tanjung Jabung Timur, nama anak sulung mantan Ketua DPRD dan Bupati Lingga tersebut dijagokan untuk memimpin Muara Sabak, yang merupakan Ibukota Tanjungjabung Timur.

Grup yang berisi beberapa tokoh penting mulai dari aktifis, wartawan, anggota DPRD serta sejumlah pejabat penting di Tanjung Jabung Timur tersebut, secara terang-terangan mempromosikan salah satu tokoh politisi muda Kabupaten Lingga tersebut. Salah satu nomor yang memulai percakapan tersebut datang dari aktifis yang selama ini begitu vokal mengkritisi kabupaten tersebut.

Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy ketika disampaikan tentang screenshot percakapan tersebut mengatakan, dirinya sampai saat ini belum berpikir kearah sana, karena harus fokus pada pekerjaan-pekerjaannya sebagai Wakil Bupati Lingga yang saat ini diembannya. Menurutnya kemenangan Nizar-Neko tidak terlepas dari perannnya sebagai Wakil Bupati kala itu, karena tanpa memasang baliho promosi untuk maju sebagai wakil bupati, namun dirinya terbukti unggul sebagai wakil bupati di beberapa survey yang dilakukan.

"Saya memang sangat dekat dengan masyarakat disana, dan Tanjung Jabung juga bagian dari kehidupan saya, tapi sampai saat ini jangankan berfikir untuk maju di Tanjung Jabung Timur, untuk maju sebagai Bupati atau kembali mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati saja saya belum terfikirkan, karena tugas yang diemban ini harus diselesaikan dulu," ujarnya.

Neko berujar didikan orang tuanya selama ini, selalu menekankan untuk bekerja tidak setengan-setengah dan harus tuntas dalam melaksanakan suatu pekerjaan, apapun pekerjaannya.


"Sekecil apapun pekerjaan kita harus tuntas dan peroleh hasil maksimal, itu yang menjadi kepuasan kita nantinya, jadi itu memang sudah terbiasa sejak saya jadi pengusaha, dan anggota DPRD, hingga sekarang selalu itu yang saya tanamkan," ujarnya.


Namun mengenai peluangnya untuk berkarir di politik dikancah yang lebih tinggi, Neko mengaku sebagai anak melayu berdarah bugis dirinya tentu saja tidak gentar untuk tantangan yang lebih besar, karena selama ini hidupnya dihabiskan untuk melakukan tantangan-tantangan besar.

"Dimana pun kita, apapun pekerjaan kita pasti ada tantangan dan dari dulu saya tidak pernah takut dan tidak pernah mundur jika dihadapkan dengan tantangan-tantangan besar, karena garis hidup kita hanya Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tahu," sebutnya.




Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA