Zuhardi Mengecam Sikap Sekwan DPRD Lingga yang Melakukan Diskriminasi Tehadap Jurnalis

Zuhardi ketua korwil Himalaya Lingga
Keprinews.com ,Lingga -  Kisruh keterlambatan  pembayaran dana Publikasi  online dan cetak tehadap media  di Sekretaris dewan (Sekwan) DPRD kabupaten Lingga yang dianggap sudah mendiskriminasi para jurnalis yang memiliki peran penting dalam membangun daerah.

Hari ini ,  sejumlah Kepala Biro dari beberapa Media cetak dan Media online yang bertugas meliput didaerah kerja Kabupaten Lingga , heboh dan melakukan protes  kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK)  di Sekwan DPRD lingga ,atas pembayaran yang tidak merata terhadap tagiahan pembayaran pemasangan benner.

Tidak hanya para jurnalis yang melontarkan kekesalannya ,hal yang sama  juga di katakan  ketua korwil Himalaya Lingga , Zuhardi yang  Berharap angaran publikasi di sekwan DPRD tidak boleh semena mena karena menahan hak orang sama juga menzalimi sesama itu lebih parah sama juga  memakan  bangkai saudara sendiri.

Zuhardi menyebutkan  " Sekwan DPRD lingga  Terkesan  kurang beretika jika para media di anggap tak ada hak , mau jadi apa negri ini , memang nya uang pribadi mereka  " Tegas Zuhardi yang dilansir dari pesan WhatsApp grub Himpun melayu raya lingga.

Saya mengecam hal paling terburuk dalam sejarah yang dilakukan Sekwan pada tahun 2021 ini ,karena  Para Jurnalis  adalah saudara kita , saudara kandung dalam organisasi. Jika mereka di remeh , maka kami juga siap satu barisan terdepan,

"Jika tidak juga ada tanggapan dalam hal ini saya selaku dari saudara saudara media menggangap bahwa ini adalah salah satu kabupaten yg tak merakyat terhadap para jurnalis " tambah Zuhardi kepada Keprinews pada Selasa (11/05/2021) melalui pesan WhatsApp.



(Awalludin)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA