PT Timah Tbk Kirim Utusan ke Kabupaten Lingga Temui Bupati dan Wakil Bupati


Keprinews.com
,Lingga - PT. Timah Tbk wilayah operasi Riau-Kepri menyambangi Kabupaten Lingga, untuk menemui Bupati dan Wakil Bupati Lingga, dan meninjau lokasi bekas perkantoran Timah Tbk di Dabo Singkep, yang rencananya akan direhab untuk dijadikan bangunan baru serta museum timah di Dabo singkep.

Kepala Unit Produksi Wilayah Riau-Kepri Ruddy Nursalam mengatakan, kedatangannya ke Kabupaten Lingga selain untuk meninjau beberapa aset yang dimiliki perusahaan timah yang saat ini sudah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Lingga, pihaknya juga membicarakan beberapa hal untuk membantu pembangunan di Kabupaten Lingga.

"Kami memiliki tanggung jawab terhadap wilayah Singkep, karena kami juga pernah beroperasi di wilayah ini," ujarnya, Senin.

Sementara itu Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy mengatakan, kedatangan beberapa perwakilan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Timah Tbk tersebut yang menaungi wilayah Riau dan Kepri, adalah sebagai tindak lanjut dari pembicaraan Pemerintah Kabupaten Lingga dimasa kepemimpinan Awe-Nizar.

"Jadi ini sebenarnya sudah lama, hanya saja baru dapat terlaksana dimasa kepemimpinan kami Nizar-Neko," sebutnya.

Selain menemui Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy yang didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Novrizal, perwakilan PT Timah Tbk juga menemui Bupati Lingga, di Gedung Daerah Daik Lingga, yang juga didampingi Kepala Dinas PUTR.

"Tentunya kita menyambut baik rencana ini, dan beberapa hal yang kita bicarakan tadi, kedepan akan kita giring sampai benar-benar terwujud," ujar Bupati Lingga, Muhammad Nizar, saat dihubungi.


Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA