Masjid Sultan Daik Lingga Menjadi Tempat Tarawih Perdana Bupati Lingga

(Foto:ist)
Keprinews.com , Lingga – Mengawali menyambut malam 1 Ramadhan 1442 hijrah yang jatuh pada Selasa (12/04/2021) , Bupati Lingga Muhammad Nizar dalam taraweh perdananya di Masjid Sultan Daik Lingga , menyampaian untuk mengajak kepada seluruh jemaah selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah, yakni nikmat umur dan nikmat kesempatan bertemu kembali dengan bulan yang suci penuh dengan kemuliaan dan ampunan ini .

“Kepada para jemaah, saya ingin menyampaikan bahwa meskipun daerah kita telah ditetapkan ‘zero covid’ dan tidak dibatasi dalam menjalankan ibadah tarawih, namun kita harus tetap waspada terhadap Covid-19 yang sampai saat ini belum tau sampai kapan akan berakhir, dengan menggunakan masker terutama saat berjamaah ke masjid,” pesannya.

Kemudian Bupati Lingga juga menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu telah terbentuk Pengurus Persatuan Mubaligh Kabupaten Lingga (PPMKL). Nantinya terhitung mulai tanggal 2 Ramadhan, akan mengisi tausiyah-tausyiah di masjid-masjid dan mushola yang ada di Kabupaten Lingga.

Tidak hanya itu, Bupati Lingga juga mengingatkan kepada para jemaah yang hadir agar memanfaatkan momentum Ramadhan tahun ini untuk memaksimalkan ibadah dan meraih pahala sebanyak-banyaknya, karena menurutnya tak ada yang bisa menjamin bahwa tahun depan masih berjumpa dengan Ramadhan.

“Saya yakin dan percaya kita semua sudah sangat paham terhadap hal tersebut. Usia semakin bertambah, jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan Allah untuk bertemu kembali dengan Ramadhan. Manfaatkanlah kesempatan istimewa ini untuk memperbanyak zikir kepada Allah,” tambahnya.

“Akhir kata, selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, semoga seluruh amal ibadah kita diterima, dan kita menjadi pribadi-pribadi yang bertakwa. Aamiin,” Tutup M. Nizar.



Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA