WS-RH Menampung Aspirasi Warga Cemaga Utara Untuk Memperhatikan Air dan Jalan Lingkungan Desa

KepriNews.com.Natuna - Paslon nomor urut 2, Wan Siswandi-Rodhial Huda (WS-RH) temui Warga Sebintang Barat - Camaga Utara, Sabtu (17/11) sore di salah satu rumah warga.


Lebih kurang 50 warga berkumpul untuk mendengar kampanye WS-RH. Mereka percaya paslon nomor 2 ini mampu membawa Natuna kearah lebih baik lagi.

Setelah memaparkan visi-misi mereka, WS-RH tidak lupa memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan segala permasalahan terjadi di kampung mereka.

Kurangnya jaringan telekomunikasi, ketersediaan air bersih serta jalan lingkungan yang belum memadai menjadi permasalahan di Desa Cemaga Utara tersebut.


"Kami mohon, Pak Siswandi dan Pak Rodhial melihat kondisi Jalan Perani yang memang rusak parah," ungkap salah seorang warga.

Warga lainya, menyebutkan ketersediaan air bersih juga menjadi pehatian khusus bagi WS-RH.  Mereka mengeluhkan ketersediaan air bersih yang tidak lancar dari pipa milik PDAM, meski musim hujan tiba.

Menanggapi hal ini, Wan Siswandi bersama Rodhial Huda menyanggupi keluhan masyarakat  Sebintang Barat tersebut.

"Gini aja, gimana kalau hari Jumat warga gotong royong, nanti kami nyumbang tanah timbun untuk perbaikan sementara," ungkap Wan Siswandi.

Kata Wan Siswandi, setelah mereka berdua mendapat amanah dari masyarakat, jalan tersebut akan menjadi program prioritas WS-RH ke depan.

"Nah ini ada bisikan dari Pak Jek, beliau mengingatkan saya kalau kami terpilih di 9 Desember nanti, masyarakat boleh memakai mobil dinas bupati dan wakil bupati untuk mengahantar pengantin," ungkap Wan Siswandi yang juga didampingi oleh beberapa anggota DPRD Natuna.(ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA