Brimob Maluku Semarakan Ibadah Di GPIB Maranatha Jakpus

Personil Brimob Maluku juga terlibat dalam kegiatan rohani  Seperti yang dilakukan personil Brimob yang beragama Kristen saat beribadah di gereja(foto:step)
Keprinews.com,AMBON Ratusan personil Brigade Mobil (Brimob) Polda Maluku hingga saat ini masih berada di Jakarta. Mereka bertugas bersama ribuan personil polisi dan TNI lainnya untuk membantu menjaga situasi Kamtibmas di ibukota Jakarta pasca Pilpres 17 April 2019 lalu.

Di sela-sela melaksanakan tugas pokok menjaga kamtibmas, personil Brimob Maluku juga terlibat dalam kegiatan rohani. Seperti yang dilakukan personil Brimob yang beragama Kristen saat beribadah di gereja, ikut menyemarakkan ibadah dengan membawakan Kidung pujian.

Beberapa hari ini video dua personil Brimob Maluku saat bergantian membawakan kidung pujian di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Maranatha Jakarta Pusat saat ini viral di masyarakat.

Dalam ibadah di GPIB Maranatha Jakarta beberapa waktu lalu, dua personil Brimob Maluku yaitu Bripka Devy Sopacua serta Bharatu Dean de Fretes memukau jemaat yang hadir dengan suara emasnya.

Mereka secara bergantian memuji Tuhan dalam ibadah bersama tersebut. Bripka Devy Sopacua membawakan lagu dengan judul "Indah Rencana-Mu Tuhan", sementara Bharatu Dean de Fretes mempersembahkan lagu yang dipopulerkan penyanyi Victor Hutabarat dengan judul "Bagaimana Ku Kan Bernyanyi".

Saat membawakan lagu, alunan suara dua anggota Brimob Maluku tersebut menyita perhatian seluruh jemaat yang hadir. Suara emas dua anak Maluku itu membuat seluruh jemaat merasa terhibur ada suara merdu mengisi ibadah saat itu.

Para jemaat mengaku tidak kaget dengan suara emas kedua biduan Tri Brata tersebut karena daerah Maluku selama ini terkenal sebagai gudangnya penyanyi bersuara emas.

Kabid Humas Polda Maluku Komisaris Besar Polisi Muhammad Roem Ohoirat yang dikonfirmasi membenarkan bahwa kedua orang itu merupakan anggota Brimob asal Polda Maluku yang saat ini sementara ikut bertugas mengamankan ibukota Jakarta.

"Iya, memang benar keduanya merupakan personil Brimob Polda Maluku yaitu Bripka Devy Sopacua dan Bharatu Dean de Fretes. Mereka bagian dari personil kita yang ikut bertugas mengamankan ibukota Jakarta pasca Pilpres lalu. Hingga kini mereka masih di Jakarta," ujar Ohoirat Minggu (16/6) di Ambon.

Ia katakan, apa yang dilakukan kedua personil Brimob itu juga merupakan bagian tugas pelayanan kerohanian sebagai seorang anggota polisi.

"Polisi tidak semata-mata hanya bertugas dibidang Kamtibmas saja, tetapi juga melayani di berbagai bidang sesuai dengan kemampuan dan bakat yang mereka miliki," jelasnya.

semboyan polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Karena itu, anggota polisi setiap saat harus melayani masyarakat kapan dan dimana pun dia berada.

Ohoirat yang pernah menjabat Kapolres Maluku Tenggara ini mengatakan, apa yang dilakukan Bripka Sopacua serta Bharatu de Fretes di GPIB Maranatha beberapa waktu lalu menunjukan bahwa personil Polda Maluku tetap survive dimana pun bertugas.

"Mereka menunjukan sikap sebagai anggota Polda Maluku yang selalu siap melayani dimana pun berada sesuai perintah dan arahan pimpinan. Dan apa yang dibuat mereka merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai ibadah kepada Tuhan YME," tukas Ohoirat.

Ia berharap, keberadaan personil Brimob Maluku di Jakarta hingga selesai penugasan nanti dapat menjadi buah bibir manis warga dengan berbagai prestasi serta bentuk pelayanan lainnya bagi masyarakat Jakarta.(Red/ Stef)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA