PELAYANAN KESEHATAN PULAU SERAYA GUNAKAN RUMAH WARGA

Warga Pulau Seraya sedang menerima pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah warga, selain bangunan Puskesmas Pembantu yang tidak berfungsi, bangunan posyandu pun tak ada di pulau ini. (Foto: Nila)
Keprinews.com, Batam –  Aktifitas layanan kesehatan warga Pulau Seraya, Kecamatan Sekupang, Batam masih menggunakan rumah warga. Pasalnya Puskesmas Pembantu (Pustu) di Pulau Seraya, belum bisa difungsikan. Menurut Ketua RW 09 Pulau Seraya, Lem Bin Sidek, Pustu di Pulau Seraya sudah dibangun, tahun 2018 lalu. Namun belum difungsikan. Ia pun tidak tahu, mengapa Pustu tersebut belum bisa digunakan warganya.
Kepada keprinews.com Kepala Puskesmas Sekupang Desi Atry mengatakan, untuk melayani masyarakat Pulau Seraya, mereka harus membawa persediaan obat-obatan dalam koper. “Menunggu Pustu selesai, kami membawa obat-obatan dari kecamatan. Kita melayani masyarakat di sini dua kali dalam seminggu,” kata Desi Atry.
Kondisi Puskesmas Pembantu tampak tak terurus di Pulau Seraya, Sekupang, yang pembangunannya tahun anggaran 2018. (Foto: Nila)
Menanggapi bangungan Pustu di wilayah pemerintahnya, Lurah Tanjung Riau, Agus Sofyan mengatakan, tidak siapnya bangunan Pustu tersebut, karena kontraktornya melarikan diri. Tampak bangunan Pustu yang pembangunannya dianggarkan tahun 2018, tidak terurus, kotor, dan beberapa pintu rusak.
Kepada keprinews.com, Ucok mengatakan ia tidak berani menyelesaikan bangunan tersebut, pasalnya ia belum membayar gaji beberapa karyawan yang mengerjakan bangunan Pustu. Ucok adalah karyawan dari PT. Bisma Putra Panarion selaku kontraktor. Martin Rajagukguk, kontraktor PT. Bisma Putra Panarion membenarkan jika pembangunan Pustu belum masksimal.
Pasalnya, pihaknya baru menerima 30 persen dari pagu anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Pustu Pulau Seraya. Pemerintah Kota Batam (Pemko) kata Martin Rajagukguk belum bisa mengalokasikan sisa anggaran karena Pemko Batam mengalami defisit. Martin Rajagukguk menampik pernyataan Lurah Agus Sofyan yang mengatakan dirinya lari atau tidak bertanggungjawab.
“Tidak, saya di sini. Tak ada saya lari,” kata Martin Rajagukguk. Ia menambahkan, rencananya Pemko Batam akan membayarkan sisa anggaran bulan Maret mendatang. (Nila)

Editor:red

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA