KERJA KERAS BETTY GIVO BERBUAH MANIS

Betty Givo (memakai baju putih, berdiri) bersama membernya di sasana Givo Studio
Keprinews.com, Batam – Sukses hingga memiliki studio sendiri, bukan tanpa kerja keras. Kesuksesan itu berkat kerja Betty Givo, pemilik nama lengkap Maria Elizabeth. Bermula dari hobi, istri dari Hartono ini kini telah memiliki studio sendiri dengan fasilitas Class Zumba, Givo Dancer, Muaythai, Salsa dan Line Dance.
Sejak menjadi pelatih aerobik, sejak tahun 1995 hingga tahun 1999, wanita berdarah Jawa ini, selalu gigih dan disiplin menekuni hobi yang ia geluti. Demi hobinya, ia harus membagi waktunya, agar tidak terbentur dengan jam kerja di luar aktivitasnya sebagai instruktur aerobik. “Setiap sore, sepulang kerja saya selalu menyempatkan waktu untuk melatih senam aerobik,” kata Betty.
Memutuskan untuk hijrah dari tempatnya bekerja, Betty mulai menekuni dunia aerobik. Bermodalkan kerja keras, Betty mulai membuka studio sendiri dengan menyewa ruko. Selain aerobik, Betty juga memperkenalkan suguhan baru, dance di tahun 2001. Namun seiring perkembangan waktu, Betty lebih konsen di line dance dan harus berhenti dari aerobik. Pasalnya, kala itu peminat line dance menunjukkan perkembangan besar.
Usia tidak menghalangi dirinya untuk terus berinovasi. Terbukti sejak tahun 2010, Betty akhirnya memiliki ruko sendiri. Anak pertama dari empat bersaudara ini, masih tampak cantik dan energik di usianya 50 tahun. “Itu berkat dukungan suami, berpikir positif, optimis dan tetap berolah raga,” kata Betty Givo.
Sementara itu, Hartono mengatakan sebagai suami ia selalu memberi dukungan kepada Betty. "Saya selalu mendukung dan memberikan support buat istri, selama kegiatan itu positif dan itu juga memang hobinya," kata Hartono. Saat ini Givo Studio sudah memiliki 200 member. Kemungkinan ruko kata Betty Givo akan ditambah. Pasalnya, peminat line dancenya semakin banyak. (Nila)

Editor:red

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA