Udin Sihaloho : Karena Pembangunan Yang Dipaksakan Intensif Kader Posyandu Terkendala

Udin Sihaloho,Intensif Kader Posyandu Kembali dianggarkan untuk tahun 2019 yang terkendala di tahun 2018 akibat pembangunan Posyandu(Nila)
Keprinews.com, Batam - Penambahan Posyandu dari 455 di tahun 2017 menjadi 501 di tahun 2018, tidak sebanding dengan penambahan kader Posyandu. Dikutip dari situs media center Pemko Batam,Pemerintah Kota Batam menambah kuota kader Posyandu yang menerima insentif dari 3.185 orang menjadi 3.507 orang pada 2019 mendatang. Penambahan kader ini sejalan dengan bertambahnya jumlah Posyandu dari 455 di tahun 2017 menjadi 501 Posyandu di tahun 2018.”

Menanggapi rencana penambahan kader Posyandu di tahun 2019. Kepada keprinews.com, Udin Sihaloho, Anggota Komisi IV DPRD Batam mengatakan pembangunan Posyandu seharusnya terlaksana di tahun 2017. Namun tidak terlaksana. Karena program prioriatas, di tahun 2018, pembangunan Posyandu kembali dianggarkan ulang. Seiring bertambahnya Posyandu, tentu diikuti pula dengan pertambahan kader Posyandu. “Biasanya satu Posyandu itu, sekitar 5 sampai 7 orang,” kata Udin Sihaloho.

Menyoal intensif para kader Posyandu, Udin Sihaloho tidak menampik jika intensif para kader Posyandu sudah dianggarkan sejak tahun 2018. Namun para kader Posyandu belum menerima intensif . Tidak tersalurkannya intensif para kadera Posyandu, kata Udin Sihaloho, karena kendala pembangunan Posyandu yang dianggarkan pada tahun 2017. “Tetapi dengan kendala terbangunnya Posyandu tadi, ini dianggarkan kembali di tahun 2019, agar kader menerima intensif tadi,” kata Udin Sihaloho.

Terkendalanya pembangunan Posyandu di tahun 2017 dan 2018, kata Udin Sihaloho karena anggaran defisit. Namun sesuai dengan Kebijakan Umum Anggaran (Kua), apabila ada program yang tidak berjalan di tahun 2017, wajib dijalankan di 2018 dan menjadi skala prioritas. Menurut Udin Sihalolo, pembangunan Posyandu seharusnya sudah selesai di bulan Maret hingga bulan Juni.
Persoalan anggaran kembali memicu terlambatnya pembangunan Posyandu. Anggaran justru tersedot untuk infrastruktur jalan. “Dari awal saya sudah sampaikan. Jangan karena dipaksakannya pembangunan infrastruktur jalan ini menghambat program-program kecil yang langsung mengena kepada masyarakat. Salah satunya, Posyandu,” kata Udin Sihalolo.(nila)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA