KADIN Batam: Apa Melakukan Apa, Semuanya Sudah Diatur

Keprnews.com
Wawako Batam,Amsakar Achmad Saatnya Batam dengan Analogi dua Mesin satu Nahkoda(foto;Nila)
Keprinews.com,Batam - Terkait BP Batam dipimpin Walikota Batam, solusi dualisme. Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan hal itu bukanlah perubahan drastis apalagi dramatis. Menurutnya, tidak ada yang perlu dirisaukan. Dengan analogi seperti satu nahkoda dua mesin, diperkirakan pergerakan ekonomi akan bertambah di Kota Batam . “Sekaranglah masanya, satu nahkoda dua mesin,” kata Amsakar Achmad, Senin 17 Desember 2018.

Membuat Kota Batam kondusif itu kewajiban semua. Dengan kondusifnya Kota Batam, investor akan masuk, kesempatan kerja akan lebih terbuka, dan pergerakan ekonomi akan berputar.  Sejalan perputaran uang di Kota Batam, pergerakan ekonomi akan bertambah dan masyarakat akan sejahtera.

Amsakar juga mengatakan wisatawan akan semakin banyak, demikian juga dengan para investor. Sebaliknya, dengan jumlah penduduk Batam 1,2 – 1,3 juta orang, banyak yang diPHK, perusahaan banyak yang tutup, perputaran uang akan terbatas. “Kalau ada kuenya 2 M untuk 1,2 juta, berbeda dengan kuenya yang 3 M untuk 1,3 juta,” kata Amsakar.

Terkait satu nahkoda dua mesin, Kepala Kamar Dagang dan Industri Batam (Kadin Batam), Jadi Rajagukguk mengatakan, sebenarnya tidak ada dualisme kepemimpinan. Dualisme kepemimpinan itu terjadi jika satu kewenangan dikerjakan dua pemimpin. Perihal kepimpinan di Batam, sudah diatur sesuai dengan undang-undang yang mengaturnya. “Semuanya sudah diatur. Apa melakukan apa! Jadi tidak ada dualisme kepemimpinan,” kata Jadi Rajagukguk.

Berbicara tentang Kota Batam, bukan sekadar menyoal analogi dua mesin satu nahkoda. Namun kerjasama semua stakeholders. Batam ditopang dengan lima kekuatan anggaran. Yakni, APBD Pemko Batam, Anggaran BP Batam, APBD Provinsi Kepri, APBN dan Anggaran Pengusaha. Majunya ekonomi Batam impact dari perputaran uang saban hari dan saban minggu.  Hal itu pula membuat perekonomian di Batam terus bergerak. “Sekecil dan sebesar apapun pencapaian di Batam ini harusnya kita syukuri,” kata Jadi Rajagukguk.

Menurut Jadi Rajagukguk, Batam sangat kondusif. “Teman-teman media pun banyak mengekspos tentang kondisi Batam selama ini. Bagaimana BP Batam menunjukkan trend positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” kata Jadi Rajagukguk. Namun Jadi Rajagukguk tak menampik, pertumbuhan ekonomi Batam tidak terlepas dari kondisi ekonomi dunia yang belum pulih total. Kendati di tengah kondisi perekonomian dunia yang melemah, BP Batam yang notabene bagian dari pemerintah terus melalukan inisiatif, inovasi melalui industri kreatif berbasis budaya, teknologi, mengembangkan sektor pariwisata, perdagangan dan jasa, konstruksi, serta properti.

Wisatawan dan investor menilik prospek di Batam, karena Batam kondusif. “Hal itu juga tak terlepas dari peran media yang eksis mempublikasikan potensi dan peluang serta kemudahan yang ditawarkan di Batam,” kata Jadi Rajagukguk. Terkait surat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, tertanggal 3 Desember lalu, tidak boleh siapapun yang dirugikan akibat kebijakan solusi atas dualisme kepemimpinan di Batam.  “Ingat, yang diputuskan adalah hanya solusi dualisme kepemimpinan yang selama ini terjadi di Batam. Yang lainnya, menyusul akan diselaraskan. BP Batam tidak bubar, tidak ada isitilah peleburan. Kepemimpinannya yang akan menjadi Ex-Officio di mana regulasinya masih sedang dipersiapkan,” kata Jadi Rajagukguk. (nila)


Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA