Ihsan Abdillah: Manggala Agni Daops Batam Eksis Hadapi Gejala Kebakaran 4 Tahunan

Ihsan Abdillah,Kepala Manggala Agni Daops Batam(foti:nila)
Keprinews.com, Batam – Peduli dengan ketersediaan sumber air di Kota Batam, Manggala Agni Daops Batam eksis melakukan upaya untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan. Menjaga kelestarian hutan menjadi fokus kerja Manggala Agni Daops Batam, mengingat tujuh waduk yang ada di Batam, mengandalkan sumber air dari hutan lindung.

Dengan jumlah petugas 28 orang yang terbagi dalam 2 regu, Manggala Agni Daops Batam, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta memberikan edukasi tentang manfaat hutan kepada anak-anak didik melalui sekolah. “Alhamdulilah, tahun 2019 kita akan menambah personil 2 orang lagi, untuk menunjang tugas kita,” kata Ihsan Abdillah, Kepala Manggala Agni Daops Batam.

Ia tak menampik kebakaran yang pernah melanda hutan dan lahan Indonesia pada tahun 1997. Di mana kabut asap yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan merambat hebat dan menyebar luas. Tak hanya berdampak ke Kota Batam, namun hingga ke Singapura dan Malasya kabut asap menyebar.

Kendati kebakaran hutan dan lahan tidak seluas lahan yang ada di Riau dan Kalimantan, namun menurutnya sebagai Manggala Agni Daops Batam, Ihsan Abdillah tetap konsen untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di Batam. Sebab, kebutuhan air di Kota Batam, menurut Ihsan Abdillah tergantung pada keberlanjutan hutan yang ada di Kota Batam.

Ia mengatakan di tahun 2014, kebakaran hutan di Kota Batam pernah terjadi di 248 lokasi dengan hotspots 100. Kemudian, kebakaran hutan meningkat di tahun 2018. Menurut pemantauan Manggala Agni Daops Batam, peningkatan kebakaran hutan terjadi setelah 4 tahunan. “Jadi ada gejala 4 tahunan, saya amati yang terjadi di Batam,” kata Ihsan Abdillah.
Kendati di tahun 2019 mengalami penurunan, namun di tahun 2022, ia bersama satuan kerjanya akan meningkatkan kesiapan untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Hingga bulan Nopember 2018, Ihsan Abdillah mengatakan pihaknya telah memadamkan kebakaran hutan seluas 136,6 ha. Areal lahan kebakaran terluas yang pernah ditangani adalah Barelang.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Manggala Agni Daops Batam yakni dengan melakukan patroli di wilayah-wilayah rawan dan sosialisasi kepada masyarakat, seperti pencegahan dan pembentukan masyarakat peduli api. Sementara untuk reboisasi, Manggala Agni Daops Batam mengaku sedikit kewalahan. Pasalnya, tanah di Batam mengandung bauksit, sehingga pertumbuhan bibit pohon kurang maksimal.

“Ada musim-musim tertentu kita melakukan patroli ke areal hutan dan lahan. Sedangkan untuk memantau hotspot, kami memiliki alat untuk itu di kantor,” kata Ihsan Abdillah. Terakhir ia mengatakan, melestarikan hutan di Batam, tidak bisa dilakukan oleh Manggala Agni Daops Batam sendiri, namun hal itu dapat terwujud jika bekerjasama dengan masyarakat dan stakeholder lainnya.(nila)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA