Uskup Diosis Amboina Dan Rombongan Melakukan Kunjungan Keagamaan Ke Morotai

Keprinews.com,MOROTAI - Uskup Diosis Amboina MGR Petrus Canisius Mandagi, MSC,bersama Pastores dan LP3K Maluku Utara, melakukan kunjungan keagamaan di Kabupaten Pulau Morotai yang rencananya , senin 1/10/2018, siang, akan tiba di morotai.

Rombongan Uskup Diosis Amboina, direncanakan tiba di bandar udara leo watimena pulau morotai, pukul 12.45 siang, menumpangi pesawat wings air.

Kunjungan ini dalam rangka memberikan sakramen krisma kepada umat katolik di pulau morotai, hal ini disampaikan panitia kunjungan kanonik Uskup  diosis amboina, yang diketuai, pastor kuasi paroki, RD. Vincent Fernatyanan, PR, dalam surat undangannya bernomor: 04/PANPEL/IX/2018, tertanggal daruba 29/9/2018.

Kedatangan uskup dan rombongan akan di jemput pemkab pulau morotai, rencana dari bandara leo watimena langsung menuju depan gereja katolik hati kudus yesus daruba dan di sambut dengan tarian cakalele.

Setelah itu, uskup dan rombongan menuju kediaman bupati untuk melakukan silaturahim dan makan siang, kemudian lanjut ke desa tiley pante dan bermalam di ngele ngele besar ,Besoknya selasa 2/10/2018 pagi rombongan uskup bertolak ke desa cendana morotai jaya dan akan disambut oleh umat katolik saat rombongan tiba di desa cendana.

Puncak kunjungan keagamaan uskup Diosis Amboina dan rombongan adalah perayaan krisma dan peresmian paroki di gereja Sta. Maria Bintang Samudra desa cendana. Serta pada rabu 3/10/2018 pagi melakukan pemberkatan tempat budi daya udang milik PT. MMC, setelah itu ke bandara leo watimena untuk kembali ke kota ternate.(oje/mona)

Editot:red

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA