Kejari Solo Gelar Doa Bersama Atlet Asian Para Games

Keprinews.com,Solo- Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo menggelar doa bersama untuk para atlet Asian Para Games (APG), Jumat (21/9) siang. Kegiatan yang diadakan di halaman kantor Kejari Solo ini dihadiri oleh para atlet APG, pelatih, ofisial, Presiden National Paralympic Committe (NPC) Indonesia, Senny Marbun, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jateng, Sadiman dan pejabat lainnya.
DOA BERSAMA: Para atlet APG mengikuti doa bersama yang diadakan oleh Kejari Solo, Jumat (21/9). (Ari Purnomo/JawaPos)

Selain untuk memberikan semangat kepada para atlet, kegiatan ini diharapkan bisa menyukseskan gelaran olahraga untuk penyandang disabilitas terbesar se-Asia tersebut
Kajati Jateng Sadiman mengatakan, kegiatan ini selain untuk memohon kepada Tuhan juga untuk meminta dukungan masyarakat Indonesia. 

Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan doa bersama ini para atlet APG bisa mendapatkan medali sebanyak-banyaknya.

"Saya terus memantau latihan para atlet, semua latihan di cabang olahraga (Cabor) sudah saya datangi. Harapannya atlet Indonesia bisa memborong emas," urainya di sela-sela kegiatan. 

Hadirnya Kejaksaan dalam kegiatan ini salah satunya karena, Wakil Jaksa Agung, Arminsyah terpilih menjadi Chef de Mission(CdM) atau Ketua Kontingan Indonesia untuk APG. Maka dari itu, kami dan jajaran kejaksaan mendukung penuh agar atlet APG lebih bersemangat.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden National Paralympic Committe (NPC) Indonesia, Senny Marbun mengapresiasi gelaran tersebut. Ini menjadi sebuah kegiatan yang mampu menjadi motivasi para atlet APG.

"Untuk persiapan sudah mencapai 99 persen, dan kegiatan doa bersama ini semakin memotivasi para atlet untuk meraih yang terbaik," ungkapnya.(***)

Sumber;jawapos

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA