Servis Pesawat Kepresidenan Sudah Selesai, Siap Terbang Bawa Jokowi

KepriNews.com, Jakarta - Pesawat Kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) absen membawa Presiden Joko Widodo ke lokasi kunjungan kerja di Batam, Kepulauan Riau dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara karena sedang dalam perawatan (servis) besar. Proses servis tersebut telah selesai.

"Hari ini servis tersebut sudah selesai. Tepat hari ini selesai setelah menjalani pemeriksaan selama seminggu," kata Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala kepada detikcom, Jumat (24/3/2017).

Servis dilakukan di Garuda Maintenance Facility (GMF) di Cengkareng. Ini merupakan servis tiga tahunan sekali, yakni servis besar, termasuk pemeriksaan mesin dan bagian lainnya.

"Kalau yang tiga tahunan ini kita bawa ke GMF di Cengkareng, karena mereka punya alat dan kelengkapannya. Kalau servis yang mingguan dan 6 bulanan bisa dilakukan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur," terang Djumala.

Lalu, bagaimana hasil servis tersebut? Djumala mengatakan, tidak ada kendala.

"Laporan hasil servisnya bagus, tidak ada masalah, tidak ada kendala. Kan dibelinya juga baru, jadi masih prima semua," kata Djumala.

Kini Pesawat Kepresidenan tersebut sudah siap untuk dipakai kembali "Sekarang statusnya siap pakai, siap terbang. Ready to fly," kata Djumala.

Untuk diketahui, Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia tersebut pertama kali tiba di tanah air pada Kamis 10 April 2014. Pesawat tersebut dibeli seharga USD 91,2 juta atau sekitar Rp 820 miliar. 

Pesawat tersebut rutin dipakai Presiden Jokowi dan rombongan saat melakukan kunjungan kerja di dalam negeri ataupun kunjungan kenegaraan ke luar negeri.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA