Obama dan Paus Fransiskus Doakan Korban Teror London

KepriNews.com, Washington DC - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan belasungkawa untuk korban serangan teror di London, Inggris. Obama menegaskan aksi teror semacam itu tidak akan melemahkan Inggris. 

"Hati saya tertuju untuk para korban dan keluarga mereka di London. Tidak ada aksi teror yang bisa mengguncang kekuatan dan ketangguhan sekutu Inggris kita," tulis Obama dalam komentarnya via Twitter, seperti dilansir AFP, Jumat (24/3/2017).


Secara terpisah, Paus Fransiskus juga menyampaikan belasungkawa dan doa untuk para korban teror London. Vatikan mengirimkan pesan solidaritas melalui telegram kepada Kepala Gereja Katolik Roma di Inggris, Uskup Westminster Vincent Nichols. 

"Sangat sedih mengetahui hilangnya nyawa dan luka-luka yang disebabkan serangan di pusat London," demikian bunyi pernyataan itu merujuk pada Paus Fransiksus.

"Sri Paus Fransiskus menyampaikan doa solidaritas untuk seluruh korban yang terdampak tragedi ini," imbuh pernyataan itu. 

Pelaku teror London diidentifikasi sebagai warga negara Inggris bernama Khalid Masood (52). Pelaksana Tugas Deputi Komisioner Kepolisian Metropolitan London, Mark Rowley, pada Jumat (24/3), menyatakan Masood yang lahir dan besar di Inggris ini memiliki nama lahir Adrian Elms. Kemudian dia mengubah namanya menjadi Adrian Russell Ajao, mengikuti nama ayah tirinya. 

Masood pernah terjerat serangkaian tindak pidana sebelum melakukan serangan teror, pekan ini. Kepolisian menyebut, Masood memiliki banyak nama alias selama terjerat tindak pidana dalam kurun waktu 20 tahun (1983-2003). Selain menggunakan nama Khalid Masood, dia juga memiliki nama alias lain seperti Khalid Choudry dan juga Adrian Ajao.

Pada Rabu (22/3) sore waktu setempat, Masood menabrakkan mobilnya ke arah pejalan kaki di Jembatan Westminster hingga menewaskan tiga orang. Dia kemudian menabrakkan mobilnya ke pagar gedung parlemen dan keluar dengan membawa pisau, sebelum menikam seorang polisi hingga tewas. Masood akhirnya ditembak mati oleh polisi lain usai serangan itu.


Total empat orang, termasuk sang polisi dan seorang warga AS bernama Kurt Cochran, tewas dalam aksi teror ini. Sedangkan 40 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 29 orang masih dirawat di rumah sakit. Tujuh korban luka di antaranya dilaporkan dalam kondisi kritis.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA