Imigran Gelap, Malaysia Tangkap Kapal Indonesia

Kepri News, Satuan Pengamanan Maritim Malaysia (MMEA) menangkap 36 warga negara Indonesia (WNI) saat berlayar di Selat Malaka menuju Indonesia. Mereka mengklaim, penangkapan dilakukan karena seluruh penumpangnya merupakan imigran gelap yang melintasi perbatasan Malaysia-Indonesia.

"Berdasarkan investigasi diketahui imigran gelap tersebut menggunakan kapal nelayan dari Sekinchan, Selangor untuk berlayar menuju tengah laut sebelum berpindah ke kapal (berbendera) Indonesia lainnya," ujar Kepala Divisi Penegakan hukum MMEA Maritime 3 Lumut, Kapt Abdul Razak Johan seperti dikutip surat kabar Malaysia The Star, Selasa (9/12).

Penangkapan tersebut berlangsung sekitar 80 km, lepas pantai bagian Timur Pangkor, Malaysia. Petugas juga menemukan RM 26 ribu yang disimpan pemilik kapal.

Imigran Gelap, Malaysia Tangkap Kapal Indonesia
Imigran Gelap, Malaysia Tangkap Kapal Indonesia

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pemilik dan empat kru kapal dianggap melanggar Pasal 26J Migran Act 2007 mengenai Anti-Trafficking dan Anti-Smuggling, mereka terancam denda RM 250 ribu dan/atau pidana penjara paling cepat lima tahun.

Sementara, 32 WNI terjerat pasal 5 ayat (2) Immigration Act karena meninggalkan Malaysia tanpa melalui jalur resmi. Mereka terancam pidana denda RM 10 ribu dan/atau pidana penjara di atas lima tahun.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA