Rumah Ketua DPRD Kepri DI Bobol Maling

KepriNews,Batam-Rumah Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak di Perumahan Crown Hill Blok E 21, Batam Centre, dibobol kawanan maling, Sabtu (1/11) dini hari. Polisi hanya butuh waktu hitungan jam untuk mengungkap kasus ini. Sekitar pukul 10.00 WIB, polisi berhasil menangkap seorang tersangka pelaku bernama Budi. Ia terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di betis kirinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Kawanan maling berhasil masuk ke rumah Jumaga saat seisi rumah masih terlelap tidur. Peristiwa itu baru diketahui ketika anak perempuan Jumaga, Juwita (18), bangun sekitar jam 06.30 WIB. Malam itu, Juwita tidur bersama kawannya, Junita (18). "Pertama megetahui kejadian ini adalah Juwita, anak Pak Jumaga. Di kamar ia tidur dengan temannya, Junita. Tapi mereka tidak sadar ada maling, dan tahu kejadian pas bangun tidur," kata Roy, salah satu anggota keluarga Jumaga.

Roy menceritakan, setelah diselidiki sekeliling rumah, ditemukan ada bekas kaki pada pagar tembok yang bersebelahan dengan jalan raya menuju perumahan Crown Hill, tepatnya di sebelah Politeknik Batam. Diduga maling masuk ke dalam halaman rumah dengan memanjat pagar tembok tersebut. "Kita cek sekeliling, ada bekas kaki di pagar tembok. Berarti dia masuk dengan panjat tembok," ujarnya.

Menurut dia, setelah memanjat pagar tembok, maling naik melalui tangga luar bagian belakang dan naik ke lantai 2. Setelah itu maling memanjat tembok kamar Juwita dan masuk melalui jendela ventilasi atas kamar Juwita. "Dia naik ikut tangga belakang ke lantai dua dan masuk lewat jendela kamar," jelas dia.

Dari rumah Jumaga, maling berhasil membawa kabur sejumlah barang berharga, antara lain laptop, ponsel, Ipad dan dompet. Semua barang-barang ini berada di dalam kamar Juwita. "Kalau ditotalkan sekitar Rp84 juta," tambah Roy.

Pihak keluarga kemudian melaporkan peristiwa ini kepada polisi. Hanya berselang sekitar empat jam usai membuat laporan ke Mapolsek Batam Kota, tim Buser Polsek Batam Kota dibantu Buser Polresta Barelang berhasil meringkus seorang pelaku, Budi. Tersangka disergap di tempat persembunyiannya di rumah liar (ruli) belakang Perumahan Cendana, Batam Centre. Sementara itu, satu pelaku lain berinisial Ag, berhasil kabur dari penyergapan tersebut.

"Satu pelaku kami tangkap di lokasi penyergapan. Satu pelaku lain berinisial Ag, berhasil kabur," kata Kapolresta Barelang AKBP Asep Safrudin kepada wartawan di Pos Polisi Simpang Kara.

Selain itu, polisi juga mengamankan seorang wanita bernama Elvina Harahap, yang diduga pemilik rumah tempat lokasi penyergapan sekaligus teman kencan pelaku. Keduanya kemudian dibawa ke Pos Polisi Simpang Kara, Batam Centre, untuk dimintai keterangan. "Tapi Elvina masih saksi saat ini," kata Asep.

Dia menuturkan, komplotan pelaku pembobolan rumah Ketua DPRD Kepri ini berjumlah dua orang dan merupakan residivis dan spesialis maling pembobol rumah mewah di Batam.

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti sejumlah perangkat elektronik, antara lain satu laptop, satu ipad, tiga ponsel, satu handycam, dua jam tangan, dua tas wanita, dua dompet, satu KTP atas nama Junita Reynald, satu SIM A atas nama Junita Reynald, uang tunai dalam bentuk dolar Singapura dan ringgit Malaysia, serta satu alat isap sabu (bong). "Barang ini hasil kejahatan di rumah Ketua DPRD Kepri dan sejumlah TKP lain yang digasak pelaku," ujar Asep.

Dari pengembangan, kata Asep, komplotan ini juga merupakan pemain dalam kasus penjambretan di sejumlah lokasi di Batam. "Mereka juga pelaku penjambretan. Kasusnya masih lidik. Kami masih memburu satu pelaku lain untuk mengungkap kasus ini," ujar dia.

Asep mengatakan pihaknya tidak memerlukan waktu lama untuk mengungkap kasus ini karena tim Buser Polsek Batam Kota sudah lama mencurigai gerak gerik pelaku. Selain itu, keberadaan pelaku juga bisa dideteksi dari sinyal telepon seluler anak Jumaga yang dibawa kabur pelaku. "Semula kami memang sudah menduga BI, namun belum ada bukti lengkap sehingga BI belum bisa begitu saja diamankan. Namun begitu gelagat BI mulai mencurigakan, saat itulah kami yakin BI yang melakukannyaa hingga akhirnya BI berusaha kabur saat Buser ingin memintai informasi dari dirinya," terang Asep.

Kapolsek Batam Kota AKP Yoga Buanadipta Ilafi, mengatakan, saat penggerebekan sempat terjadi aksi kejar-kejaran. Bahkan salah satu anggota polisi mengalami luka di tangan karena jatuh saat mengejar Ag yang berhasil kabur.

Adapun Budi, kata dia, terpaksa dilumpuhkan anak buahnya karena saat akan ditangkap berusaha kabur dan melakukan perlawanan. Ia ditembak di betis sebelah kiri. Hidungnya juga mengeluarkan darah serta wajah memar.

Pelaku akan dijerat dengan pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman 7 tahun penjara.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA