Festival Musik Dan Seni,Musisi Lintas Negara Tutup RRREC Fest in the Valley 2014

KepriNews,Jakarta - Festival musik dan seni, RRREC Fest in the Valley 2014 sudah memasuki hari terakhir. Siang ini, sejumlah musisi lintas negara akan menutup gelaran keempat milik Ruang Rupa itu.

Sejak siang hari pada Minggu (2/11/2014) musisi sudah unjuk gigi. Pertama dibuka oleh penampilan grup bernama Seroja dari Yogyakarta. Band bernuansa etnik dan modern yang dihuni dua pemain kendang dan dua lagi memainkan gitar elektrik dan bass.

Jelas Seroja menghadirkan musik yang tidak biasa di antara puluhan musisi yang tampil sebelumnya. Sesudahnya, hadir grup yang menamakan dirinya Voyagers of Icarie.

Tidak ingin yang itu-itu saja, festival yang diadakan di Tanakita Camp Ground, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat itu mendatangkan dua musisi luar negeri. Mereka adalah Liyana Fizi dan Malaysia dan Kazuhisa Uchihasahi dari Jepang.

Lebih dulu Liyana yang tampil membawakan lagunya yang berjudul 'Kaku'. Permainan gitar akustiknya yang apik, berpadu dengan suaranya yang merdu, membuat suasana romantis di tengah perbukitan yang indah.

Petikan gitar berirama folk Liyana Fizi membawa penonton pada lagu-lagu pada album perdananya, 'Between The Lines'. Seperti 'Killing Me', 'Light Writing', 'Jatuh', 'Blindfold', termasuk lagu terbarunya, 'You Know'.

Sebelum penampil dari Jepang naik pentas, lebih dulu White Shoes and The Couples Company (WSATCC) yang mengguncang RRREC Fest in the Valley 2014 hari ketiga. Dengan busana warna-warni yang lawas, WSATCC membuar sore semakin ceria di tengah mendung yang mendera.

Sambil berdansa ala 60-an, Sari Cs menyanyikan 'Matahari', 'Selangkah Ke Sebrang', 'Aksi Kucing' dan 'Vakansi'. Ditambah lagi daur ulang lagu daerah yang mereka lakukan, di antaranya 'Tjangkurileung' dan 'Lembe-Lembe'. Meski hujan kembali turun rintik-rintik, tidak menyurutkan WSATCC untuk menutup penampilannya lewat hits 'Masa Remadja'.

Berikutnya barulah Kazuhisa Uchihasahi. Membawa genre yang berbeda, Kazuhisa tampil dengan gitar elektrik dan banyak sekali modul efek di atas meja.

Dengan lihai, musisi eksperimental itu mengeluarkan bunyi-bunyian yang tidak biasa, ada tekno, etnik dan distorsi gitar. Penonton pun tak lagi duduk santai seperti sebelumnya, tapi berdiri di depan bibir panggung agar bisa melihat keunikan yang diciptakan Kazuhisa.

Menit-menit terakhir penampilannya, Kazuhisa mengajak kolaborasi musisi beat box. Jadilah kolaborasi luar biasa itu menutup RRREC Fest in the Valley 2014.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA