Pelantikan Pimpinan DPRD Natuna

Kepri News,Natuna-AcaraPelantikan  pimpinan DPRD Kabupaten Natuna dilaksanakan sesuai dengan rapat paripurna , Tiga pimpinan DPRD Natuna masing-masing Yurispandi (Ketua), Hadi Candra (wakil ketua) dan Daerang Amhar (wakil ketua) resmi dilantik melalui sidang paripurna, Senin (13/10). Pelantikan yang dihadiri Geubernur Kepri HM Sani itu berlangsung penuh khidmat dan lancar. Selain Yusripandi turut juga dilantik sebagai bentuk pengukuhannya adalah dua orang anggota dewan lainnya sebagai wakil ketua DPRD Natuna di antaranya adalah Hadi Candra dari Partai Golkar sebagai wakil Ketau I DPRD Natuna dan Daerang Amhar dari Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai wakil ketua II.
Pelantikan Pimpinan DPRD Natuna
Pelantikan Pimpinan DPRD Natuna

Yuripandi selaku Ketua DPRD Natuna yang berasal dari Partai Demokrat mengaku siap menjalankan setiap tugas dan pekerjaannya sebagai ketua dewan sebagaimana yang telah diamanahkan kepadanya.

"Mau tidak mau dan bisa atau tidak bisa tugas ini harus dijalankan, karena ini merupakan amanah rakyat. Saya berterima kasih kepada semua pihak terutama sekali Gubernur Sani yang telah berkenan hadir pada acara ini," kata Yusripandi dipenghujung rapat paripurna yang ia pimpin itu.

Gubernur Sani dalam sambutannya menekankan kepada anggota dan DPRD Natuna agar bekerja dan mengambil kebijakan politik tidak dengan mengabaikan aturan yang berlaku agar jangan sampai melenceng dari aturan yang ada yang bisa saja berujung persolan hukum.

Selain itu ia juga berharap, anggota DPRD sebagi mitra pemerintah hendaknya mengedapankan komunikasi yang baik dengan pemerintah, sehingga pembangunan dapat berjalan di atas kesepakatan yang dibentuk oleh eksutif dan legislatif secara baik.

"Bekerjalah sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan aturan yang berlaku. DPRD sebagai mitra pemerintah harus berorientasi pada pemberdayaan agar makna sebagai wakil rakyat dapat tercapai," pesan Gubernur Sani.

Sani juga mengatakan bahwa sumpah jabatan merupakan suatu hal yang bertuah, bisa berdampak bahaya bagi orang yang melanggarnya. Oleh karena itu jangan sampai ada yang melanggarnya.

Ia mengatakan, sudah banyak sekali ajaran, cerita dan kisah, baik yang berlatar fiksi dan non fiksi yang berkanaan dengan pristiwa bahaya yang menimpa orang-orang yang melanggar sumpahnya sendiri. Salah satunya adalah kisah yang menceritakan suami puteri duyung yang jatuh miskin akibat melanggar sumpah janjinya sendiri terhadap istrinya.

"Berkenaan dengan sumpah jabatan ini, saya ingin becerita mengenai puteri duyung dan sumainya yang melanggar sumpah janjinya sendiri terhadap istrinya. Sang suami mendadak jatuh miskin tidak punya apa-apa hanya gara-gara ia melanggar sumpahnya itu," kata Sani.

Sani menjelaskan, jabatan merupakan amanah yang terlahir dari sebuah kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang. Kepercayaan itu pun terlahir bukan dengan sendirinya, melainkan harus ada stimulan yang dapat menggali kepercayaan masyarakat itu sendiri.

Kepercayaan tersebut biasanya muncul karena adanya dua hal yang pertama adalah kompetensi yang dimiliki oleh seseorang. Orang yang memiliki komptensi akan dapat bekerja profesional.

Yang kedua, integritas atau akhlaqul karimah. Dengan ini seseorang akan seanantiasa mampu bertahan untuk tidak melakukan hal-hal negatif selama ia mendapatkan kepercayaan, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

"Anda terpilih sebagai anggota dewan karena paling tidak ada memiliki dua hal yakni kompetensi dan integritas, dengan ini masyarakat percaya kepada anda untuk mengemban tugas dan fungsi yang mereka amanahkan terutama sekali yang berkanaan dengan fungsi legislasinya," katanya.

Selian itu Sani juga mengingatkan bahwa legistif dan ekskutif merupakan mitra sejajar dalam penyelenggaran pemerintahan daerah yang mesti bersinergi dalam setiap gerak langkah yang hendak ditempuh dalam pembangunan.

Oleh karena itu ia mengingatkan kepada suluruh anggota DPRD terutama sekali yang menjabat sebagai ketua dan wakil ketua agar senantiasa menjaga kepercayaan yang diberikan kepada masyarakat tersebut.

Rangkaian acara pelantikan yang dihadiri Bupati Natuna, Ilyas Sabli dan Wakil Bupati, Imalko, Ketua KPU Afwanderis dan komisioner lainnya, unsur FKPD, SKDP, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, pemuka agama berlangsung khidmat dan lancar.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA