17.840 lampion akan dilepas ke langit Indonesia,Sambut Presiden Baru

Kepri News,Jakarta - Sebanyak 17.840 lampion akan dilepas ke langit Indonesia pada hari pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden, 20 Oktober 2014 mendatang.

Koordinator Divisi Daerah dan Muri Panitia Nasional Pesta Rakyat Ferdinan Hutahaean mengatakan, jumlah lampion yang dilepas sama dengan jumlah pulau di Indonesia.

Rumah Panitia Syukuran Rakyat Jokowi-JK di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat
Rumah Panitia Syukuran Rakyat Jokowi-JK di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat
"Jumlah pulau yang sudah terdaftar dan memiliki nama ada sebanyak 17.840 pulau, jadi lampion ini mewakili setiap pulau di Tanah Air," kata Ferdinan di Jakarta, Kamis (16/10/2014).Pada Senin (20/10/2014) pukul 19.00 WIB, lampion-lampion tersebut secara serentak akan dilepas ke udara di 31 daerah, mulai dari Sabang hingga Merauke.

Presiden terpilih Joko Widodo akan memimpin pelepasan lampion di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Pelepasan lampion antara lain akan dilakukan di Kabupaten Sabang, Kota Medan, Pekanbaru, Batam, Danau Toba, Palembang, Bengkulu, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Palangkaraya, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Kegiatan itu juga akan dilakukan di Kota Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Denpasar, Kupang, Ende, Kepulauan Talaud, Makassar, Palu, Manado, Kendari, Ambon, Sorong, Jayapura, dan Merauke.

Pemilihan lokasi pelepasan lampion diserahkan kepada panitia di daerah. Namun, menurut Ferdinan, sebagian besar akan dilakukan di lapangan terbuka serta tepi laut dan danau.

Pelepasan lampion tersebut, kata dia, ditargetkan bisa memecahkan rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) sebagai acara pelepasan lampion terbanyak di Indonesia.

Ferdinan mengatakan, pelepasan lampion tersebut merupakan bagian dari pesta rakyat untuk menyambut pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.

Pelepasan ribuan lampion tersebut, menurut dia, merupakan simbol permohonan agar pemerintahan yang baru menjadi terang dan pelita bagi Indonesia.   (Sumber Kompas.com)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA