Hasil Investigasi Tim Gabungan Soal Bentrok di Batam

Kepri News / Jakarta - Tim Gabungan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan TNI masih melakukan investigasi kasus insiden bentrokan di Batam, Kepulauan Riau terkait penggerebekan gudang penimbunan bahan bakar minyak (BBM). Empat anggota TNI mengalami luka tembak dalam insiden itu. Lalu, bagaimana hasil investigasi Tim Gabungan?

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Ronnie F Sompie saat dikonfirmasi mengatakan, belum ada hasil dari investigasi kasus yang terjadi pada hari Minggu, (21/9/2014) malam lalu tersebut.

"Belum ada hasilnya. Sabar ya," kata Ronnie melalui pesan singkat, Senin (29/9/2014).

Kemarin, Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga mengatakan, hasil investigasi tim gabungan soal kasus bentrok TNI vs Polri di Batam belum selesai. Dia tidak akan bicara sebelum persoalan yang diselidiki jelas.
Hasil Investigasi Tim Gabungan Soal Bentrok di Batam
Hasil Investigasi Tim Gabungan Soal Bentrok di Batam
"Saya belum, belum bisa menjawab, semuanya sebelum laporan investigasinya clear. Saya belum bisa menjawab," ujarnya saat ditemui di sela-sela acara gowes HUT TNI di Pintu Utama 6A, JI EXPO, Kemayoran, Jakpus, Minggu (28/9/2014).

Meski begitu, Moeldoko menegaskan, bakal menindak tegas bagi anggotanya jika terbukti bersalah dalam kasus bentrokan di Batam. Hal ini menurutnya berdasarkan kesepakatan dengan Kapolri Jenderal Sutarman.

"Saya sudah sepakat dengan Kapolri. Saya akan tindak tegas bagi anggota kami jika ada yang terbukti terlibat," tambahnya.

Dia berjanji pihaknya bakal terbuka dan transparan dalam mengungkap kasus bentrokan yang melibatkan anggota TNI serta Polri ini.

"Semuanya harus terbuka dan transparan. Itu janji kepada rakyat," sebutnya.

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA