Ketua LSM Panglima Sebut Wajib Ada Perhatian Khusus Semua Instansi Terkait Pompes Hutan Tahfiz Halimatussa’diyah

Ketum LSM PANGLIMA Irham

Keprinews.com
, Lingga, Kepri - Menanggapi serius persoalan tragis tentang salah satu pondok pesantren (ponpes) yang ada di wilayah kabupaten Lingga tepatnya di kepulauan dabo singkep yang diterbitkan salah satu media online berjudul "Cerita Tragis Dibalik Ponpes Hutan Tahfizd Halimatussa’diyah, “Orang Tua Santri Sebut Ada Predator Buas. Ketum LSM PANGLIMA meminta kepada pemerintah setempat dalam hal ini Bupati Lingga agar dapat menjamin keamanan para santri-santriwati yang ada di pesantren tersebut.


Ketua Umum Lembaga Suadaya Masyarakat Persatuan Anak Negeri Peduli Masyarakat (Ketum LSM PANGLIMA) Irham mengatakan "Kejadian yang terjadi saat ini di ponpes Hutan "Tahfizd Halimatussa’diyah", benar-benar ini sangat memalukan dan memperihatinkan, maka dari sebagi salah satu dari sekian pemangku jabatan lembaga control sosial di kabupaten lingga sangat berharap persoalan ini, wajib bagi kita menangani persoalan ini dengan sangat serius terutama dan terkhusus nya bagi pemerintahan kabupaten Lingga dalam hal ini bapak bupati Lingga", ujarnya Minggu (11/02/2024).


Lebih lanjut Irham menegaskan, "Perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur yang dilakukan sehingga mengakibatkan lebih dari satu orang anak santriwati menjadi korban nya, ini sungguh luar biasa buruk, apa lagi pelakunya pendiri dan pimpinan ponpes itu sendiri. Ini sungguh biadab namanya, dan bisa jadi juga kedepan dengan kejadian ini membuat para orang tua maupun para calon para santriwati baru menjadi berpikir berat untuk masuk ke ponpes. 


Disebabkan khawatir hal serupa akan terjadi lagi meskipun kita sangat memahami tidak semua ponpes melakukan hal seperti ini, namun yang perlu kita ingatkan bersama seperti pepatah melayu juga mengatakan "Gara-gara nila setitik jadi rusak santan sebelanga", dan maka dari itu, kita selaku lembaga sosial masyarakat yang peduli terhadap masa depan anak-anak serta peduli akan dunia pendidikan terutama pendidikan tentang agama untuk bekal bagi anak-anak baik didunia maupun di akhirat kelak mengharapkan dengan kejadian ini dan mengantisipasi hal serupa terjadi lagi kedepannya, maka kita harus saling bersinergi melakukan control.


Irham yang akrab disapa keseharian nya dengan sebutan panglima juga berharap kepada pihak pemerintah dalam hal ini terutama Bupati Lingga dan Kemenag Lingga dan tidak ketinggalan juga Instansi terkait lainnya berperan aktif dan benar-benar melakukan pengawasan, baik itu disetiap aktivitas maupun kelayakan lingkungan ponpes itu sendiri mulai dari tempat belajar, asrama para santri dan santriwati nya supaya hal-hal buruk seperti ini tidak terjadi lagi kedepan, namun tidak cukup itu saja yang tak kalah penting juga selaku penguasa wilayah keberadaan ponpes mulai dari RT, RW, Kepala Desa juga harus berperan aktif ikut andil melakukan pengawasan terkait aktivitas apa saja di ponpes" ujarnya.


Di penghujung cerita, Irham selaku Ketua Umum LSM PANGLIMA sangat mengapresiasi kinerja pihak kepolisian dalam hal ini Polres Lingga yang dengan sangat tanggap dan cepat mengusut tuntas aduan masyarakat, sehingga informasi yang saya dapatkan bahwa kedua pelaku perbuatan biadab cabul terhadap anak-anak santriwati ponpes tersebut sudah diamankan, dan kini tinggal bagaimana kita memberi rasa nyaman, aman serta ketenangan bagi setiap para santri dan santriwati ponpes Hutan Tanfizd Halimatussa’diyah, yang sangat yakin saya saat ini mereka pasti mengalami shock berat.


Dan kita juga berharap kepada pihak aparat penegak hukum dalam menangani perkara tersebut mengusut secara tuntas persoalan yang ada mulai dari perbuatan cabul yang dilakukan hingga kepersoalan yang informasi nya memperkerjakan anak dibawah umur, dimana informasi yang saya terima bahwa selama ini sebagai pendiri ponpes tersebut tidak hanya melakukan perbuatan cabul saja namun juga memperkerjakan para santri dan santriwati melayani para tamu yang berkunjung ke lokasi wisata pemandian air panas yang dikelola nya. "Semoga hukum akan berjalan lurus dan setimpal dengan apa yang telah diperbuat mereka", pungkas Irham.






Awalludin/Zul

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA