Masdar menandatangani MoU dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania

Keprinews.com, ABU DHABI, UEA-- Masdar, salah satu perusahaan energi terbarukan yang terdepan di dunia, mengumumkan hari ini bahwa mereka telah menandatangani Memorandum Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania untuk menjajaki kerja sama dalam proyek energi terbarukan dengan kapasitas total hingga 2 gigawatt (GW).

Masdar, Jordan’s Ministry of Energy and Mineral Resources to explore development of 2 GW renewable energy projects

MoU ditandatangani oleh Yang Mulia Dr. Sultan Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Lanjutan UEA, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim dan Pimpinan Utama Masdar, serta Yang Mulia Dr. Saleh Al-Kharabsheh, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yordania, pada acara di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP27) 2022.

YM Dr. Sultan Al Jaber, Menteri Perindustrian dan Teknologi Lanjutan UEA, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim, dan Pimpinan Utama Masdar, mengatakan, "MoU baru ini untuk menjajaki pengembangan kapasitas 2 GW merupakan bukti eratnya hubungan antara UEA dan Kerajaan Hasyimiyah Yordania serta komitmen bersama kami terhadap keberlanjutan dan dekarbonisasi. Proyek-proyek yang sedang dijajaki melalui memorandum ini akan mendukung tujuan energi terbarukan ambisius Yordania dan membantu memastikan keamanan energi bagi negara tersebut. Seiring dengan persiapan kami untuk menyelenggarakan COP28 di UEA tahun depan, Masdar mendedikasikan diri untuk mendukung negara-negara tetangga kami di Timur Tengah dalam transisi energi mereka."

YM Dr. Al-Kharabsheh mengatakan, "Yordania sudah menjadi pelopor pengembangan energi terbarukan di wilayah ini, yang saat ini memproduksi sekitar 29 persen listriknya dari sumber-sumber terbarukan dan bertujuan untuk meningkatkan pangsa ini menjadi 50 persen pada tahun 2030. Negara ini juga ingin menjadi pusat regional untuk produksi energi hijau yang diuntungkan dari berlimpahnya energi terbarukan, selain karena lokasinya yang berada di tengah-tengah Timur Tengah dan Afrika.

"Di Yordania, kami percaya pada kerja sama; baik pada tingkat regional maupun nasional, serta kemitraan dengan saudara-saudara kami di UEA dan Masdar berdasarkan perjanjian ini akan membantu negara kami mencapai ambisi keberlanjutan."

Sesuai MoU, kedua belah pihak akan menjajaki pengembangan dan investasi dalam proyek-proyek energi terbarukan di Kerajaan Hasyimiyah Yordania dengan kapasitas produksi hingga 2 GW. Memorandum tersebut juga mencakup pertukaran kepakaran dan pengetahuan di bidang energi terbarukan serta pengembangan infrastruktur, termasuk transformasi, distribusi, dan ekspor listrik.

Mohamed Jameel Al Ramahi, CEO Masdar, mengatakan, "Masdar telah menjadi mitra yang membanggakan bagi Yordania selama hampir 10 tahun, membantu menghadirkan proyek-proyek energi terbarukan perintis yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan negara ini. Dengan MoU terbaru ini, kami harap dapat meningkatkan dampak dan kedalaman kerja sama dengan Yordania di bidang energi terbarukan."

Melalui MoU tersebut, Masdar secara signifikan dapat meningkatkan jangkauan energi terbarukan di Yordania, yang saat ini mencakup dua pembangkit listrik energi terbarukan utama.

Pada tahun 2015, Masdar berhasil membangun Ladang Angin Tafila di Yordania, proyek tenaga angin berskala utilitas komersial pertama di Timur Tengah. Ladang angin 117-megawatt (MW) meningkatkan kapasitas total listrik negara tersebut sebesar 3 persen.

Masdar juga merupakan pengembang dan mitra utama pada proyek Baynouna 200 MW, berlokasi di sebelah timur Amman, yang merupakan proyek energi surya tunggal terbesar di Yordania. Sejak tahun 2020, proyek ini telah memenuhi kebutuhan listrik tahunan sekitar 160.000 rumah, mengurangi produksi sekitar 360.000 ton karbon dioksida setiap tahunnya. Proyek ini menghasilkan 563 gigawatt-jam (GWh) listrik setiap tahunnya, setara dengan 4 persen konsumsi energi tahunan Yordania.


S:Prnewswire

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA