Diberlakukan PPKM Darurat,Panglima dan Kapolri Tinjau Penyekatan Hingga Vaksinasi Massal

Foto:ist
Keprinews.com,JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kepala BNPB Ganip Warsito melakukan peninjauan empat titik di wilayah DKI Jakarta. Hal itu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan PPKM Darurat hari pertama berlangsung dengan baik. 

Mereka melakukan peninjauan di hari pertama PPKM Darurat ini mulai dari pelaksanaan vaksinasi massal, PPKM Mikro hingga posko penyekatan. 

Tinjauan pertama menuju ke proses vaksinasi massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Sigit memberikan motivasi kepada para petugas yang terdiri dari TNI-Polri serta Petugas Dinas Kesehatan dan Relawan. 

"Target yang dicapai sekitar 20.000 vaksinasi yang akan dilakukan di GBK dengan melibatkan personel TNI maupun Polri. Ada 320 orang yang tergabung dalam 80 tim vaksinator," kata Sigit dalam rangkaian tinjauannya di hari pertama PPKM Darurat. 

Tinjauan kedua yakni, pelaksanan vaksinasi di Kantor RW 02 Pasar Rajawali, Pademangan, Jakarta Utara. Disana ditargetkan terhadap 400 orang yang divaksinasi. 

"Kami mengerti para tenaga kesehatan dilapangan merasa lelah, capek, namun kami tetap semangat untuk memberantas virus Covid-19 ini. Tetap semangat serta tetap rutin mengkonsumsi vitamin demi menjaga kondisi kesehatan kita ditengah situasi yang padat ini," ujar Hadi. 

Selanjutnya rombongan bergerak menuju, pelaksanaan PPKM Mikro di wilayah Tegal Alur, Jakarta Barat. Pada kesempatan itu, Sigit melihat langsung kesiapan petugas, kelengkapan alat kesehatan dan tenaga kesehatan dalam menangani pasien. 

"Babinsa dan Bhabinkamtibas agar tetap menjaga sinergitas yang telah terjalin dan memperkuat PPKM Mikro yang ada di wilayah Tegal Alur, tetap memakai masker saat melaksanakan kegiatan meskipun sudah melaksanakan vaksin," ucap eks Kapolda Banten tersebut. 

Kunjungan terakhir yakni, melihat secara langsung proses penyekatan untuk membatasi pergerakan dan mengendalikan mobilitas masyarakat selama PPKM Darurat di Kalideres, Jakarta Barat. 

Terkait penyekatan itu, Sigit mengimbau kepada petugas untuk melakukan sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaannya. 

"Anggota yang bertugas dilapangan agar diberikan juga pengetahuan mengenai PPKM Darurat ini sehingga tidak terjadi kekeliruan antara masyarakat dengan petugas yang ada dilapangan," tutur mantan Kabareskrim Polri ini. 

Korlantas Polri menyekat 407 lokasi saat pelaksanaan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali. Dalam hal ini, Korlantas, membagi penyekatan menjadi wilayah-wilayah pembatasan mobilitas dan pengendalian mobilitas.(rls)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA