Wakil Bupati Lingga , Neko Wesha Pawelloy Membuka Forum SKPD Pembahasan Tahun 2021

Wakil Bupati Lingga Neko weaha pawelloy
Keprinews.com , LINGGA  – Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy , membuka acara forum SKPD pembahasan  penyusunan Renstra Kabupaten Lingga tahun 2021- 2026 Pada Kamis , (24/06/2021).

Acara forum SKPD penyusunan Renstra Kabupaten Lingga tahun 2021- 2026  tersebut dilaksanakan  di ruang rapat kantor Badan perencanaan pembangunan daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lingga, yang  dihadiri oleh Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kominfo Lingga, serta seluruh pimpinan OPD se- Kabupaten Lingga, dan  Camat se- Kabupaten Lingga.

Wakil bupati Lingga , Neko menegaskan bahwa penyusunan rencana kerja haruslah sesuai dengan visi misi kepala daerah khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang aktual serta mampu mengindetifikasi isu-isu pembangunan lainnya untuk pembangunan daerah di tahun 2022.

“Perencanaan yg transparan menjadi tolak ukur dalam pembangunan daerah dan diharapkan kepada OPD agar lebih kreatif dalam rangka pemulihan ekonomi serta percepatan pencapaian pembangunan, ” Kata Neko dalam sambutannya

Ditempat yang sama, Gunarto selaku Tenaga Ahli Renstra dari Universitas Diponegoro Semarang menyampaikan pesan bahwa usahakan Renja dokumen perencanaan SKPD yang disusun nanti memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan hasil dari tampungan aspirasi-aspirasi masyarakat dan dalam pelaksanaan kegiatannya pun harus nyambung dengan Renja.

“Untuk itu, pentingnya dilakukan rembuk pagi ini tujuannya agar sesuai dengan prencanaan dan program yang nanti bisa sesuai dengan visi- misi Bupati dan Wakil untuk pembangunan daerah Kabupaten Lingga" Ungkapnya.




Awalludin

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA