Program Bor Pangan Lestari Mempermudah Masyarakat Untuk Manfaatkan Lahan Pekarangan Rumah

Keprinews.com.Natuna-Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Natuna Drs.Firdaus, Menyampaikan lingkungan ketahanan pangan dan pertanian di tingkat pusat melalui dinas ketahanan Kabupaten Natuna, mengajak masyarakat untuk mengakses ketahanan pangan rumah tangga yang lebih muda. 

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Natuna Drs.Firdaus(foto:ilham)

Dengan cara manfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan sehari-hari dengan cara menanam cabe rawit, Tomat, dan lain-lainnya, pekarangan rumah tangga yang memiliki lahan yang cukup luas.Saat di konfirmasi oleh media ini ditempat kerjanya, Rabu 7 April 2021,Pukul 11.30 Wib. 

Ia Juga mengatakan Pelaksanan kegiatan program Bor Pangan Lestari (OPAL) yang saat ini sudah di jalankan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Natuna sebagai bentuk untuk memperkenalkan model pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi, di sekitar lahan perkantoran yang sudah berhasil dan memiliki manfaat yang sangat luar bisa.

Opal bisa dipublikasikan dilahan pekarangan rumah dalam berbagai macam bentuk seperti Vertikultur, Hidroponik maupun Mina. 

,"Dengan memanfaatkan lahan pekarangan, Insya Allah pangan dapat tersedia setiap saat untuk memenuhi kebutuhan keluarga,"Papar Firdaus. 

Untuk mendukung percepatan penganekaragaman konsumsi pangan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sarana percontohan untuk masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

Dan kedepannya masyarakat natuna lebih serius dengan program Bor Pangan Lestari (OPAL) ini untuk mengatasi kebutuhan pangan pada saat musim langka pangan di Natuna,"Ungkap Firdaus.(ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA