Cuaca Ekstrem Di Perairan Natuna Membuat Basarnas Bekerja Keras Untuk Mencari 1 Kapal Nelayan Hilang Kontak

(foto;ist
Keprinews.com,Natuna- Sebuah kapal Nelayan pengangkut Empat Penumpang sekaligus membawa muatan ikan yang bertolak dari Desa Nibung,Kecamatan Paloh,Kabupaten Sambas menuju Kecamatan Serasan Kabupaten Natuna.Kapal nelayan yang diketahui milik warga Natuna dengan ukuran 2GT tersebut, diperkirakan hilang kontak dalam perjalanan di sekitar perairan Pulau Merendam 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Mexsianus Bakabel saat di konfirmasi oleh media keprinews.com,melalui Call What's.Kamis 14/01/2020. membenarkan hal tersebut terjadi bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang hilangnya kontak terkait kapal tersebut pagi ini.Pompong tersebut diketahui berangkat pada pagi Selasa 12 Januari 2021 lalu, bertolak dari Desa Nibung, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas menuju Kecamatan Serasan.

Diketahui, penumpang diantaranya atas nama Adi (40), Tarju’in (58), Sapriadi (32) warga Desa Air Riangau, Kecamatan Serasan Timur,Natuna.Sementara Safari (40) merupakan warga Desa Nibung, Kecamatan Paloh,Sambas.

Kapal tersebut seharusnya telah tiba di Serasan pada Selasa sore, karena estimasi perjalanan diperkirakan memakan waktu selama 6 jam. 

Tim Rescue SAR Natuna sendiri belum bisa langsung menuju lokasi hilangnya kapal lantaran cuaca yang tidak memungkinkan,"Saat ini kami hanya bisa terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang ada di Serasan dan Paloh. Karena cuaca tidak memungkinkan untuk kita menurunkan tim rescue," pungkas Mexianus Bakabel.(Ilham)

Subscribe to receive free email updates:

DUKUNGAN TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan puncak dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan mendapatkan sambutan yang luar biasa dan dukungan yang spontan dari segenap penjuru tanah air. Dinding-dinding rumah dan bangunan, pagar-pagar tembok, gerbong-gerbong kereta api, dan apa saja, penuh dengan tulisan merah “MERDEKA ATAU MATI.” Juga tulisan “SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA.” Maklumat Pemerintah tanggal 31 Agustus 1945 telah menetapkan Pekik Perjuangan “MERDEKA”sebagai salam nasional yang berlaku mulai tanggal 1 September 1945. Caranya dengan mengangkat tangan setinggi bahu, telapak tangan menghadap ke muka, dan bersamaan dengan itu memekikkan “Merdeka”. Pekik “Merdeka” menggema di mana-mana di seluruh wilayah Indonesia.KEPRINEWS.COM-MEDIA AKTUAL DAN TERPERCAYA